
Wakil Gubernur Aceh Fadhlullah menghadiri acara buka puasa bersama Plt Ketua Umum PPP sekaligus Utusan Khsusus Presiden yang digelar di Universitas Islam Kebangsaan Indonesia (Uniki) Bireuen, pada Minggu, (9/3/2025).
Bireuen - Wakil Gubernur Aceh, Fadhlullah, meminta Plt Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) untuk mendukung agenda revisi Undang-Undang Nomor 11 tahun 2006 tentang Pemerintah Aceh agar dana otonomi khusus (Otsus) Aceh dapat diperpanjang.
Permintaan itu disampaikan Wakil Gubernur Aceh dalam acara buka puasa bersama Plt Ketua Umum PPP yang juga utusan khusus Presiden Bidang Ketahanan Pangan Muhammad Mardiono, yang digelar di Universitas Islam Kebangsaan Indonesia (Uniki) Bireuen, Minggu, (9/3/2025).
"Kami berharap dana Otsus bisa diperpanjang dan dikembalikan menjadi 2 persen seperti semula, kami berharap ini jadi kado bagi Aceh untuk disampaikan pada Presiden," kata Fadhlullah.
Sebagaimana diketahui, sesuai regulasi dalam UUPA, sejak 2008 Dana Otsus Aceh dikucurkan sebesar 2 persen dari Dana Alokasi Umum (DAU) Nasional dan akan berakhir pada tahun 2027. Mulai dari tahun 2023 lalu dana Otsus berkurang menjadi 1 persen dari total DAU.
Selain persoalan dana Otsus, Wagub Fadhlullah juga menyampaikan sejumlah persoalan lainnya agar dapat dibantu Utusan Khusus Presiden. Diantaranya terkait hasil bumi Aceh yang melimpah mulai dari pertanian, perkebunan hingga kelautan. Namun hasil tersebut harus dijual ke provinsi lain sebab tidak ada pabrik pengolahan di Aceh.
"Hasil bumi Aceh selalu dibawa ke provinsi lain, karena pasar juga dikuasai provinsi lain," keluh Wagub.
Begitupun dengan potensi kelapa sawit. Wagub menyebutkan, sebanyak 69 pabrik kelapa sawit ada di Aceh. Namun CPO masih dibawa ke provinsi tetangga. Harusnya, menurut Wagub, Aceh memiliki pabrik pengolahan CPO agar dapat memproduksi berbagai produk pangan.
Oleh sebab itu, Wagub Fadhlullah berharap utusan khusus Presiden Mardiono dapat ikut serta memperjuangkan kesejahteraan untuk masyarakat Aceh pada Pemerintah Pusat.
Menurut Wagub, sudah selayaknya Aceh diberi perhatian khusus. Sebab masyarakat Aceh menjadi garda depan yang berkontribusi membantu perjuangan kemerdekaan Indonesia. Mulai dari sumbangan pesawat pertama Indonesia hingga menjadi tempat terakhir perjuangan melawan penjajah.
Menanggapi permintaan Wagub Fadhlullah, Plt Ketua Umum PPP Muhammad Mardiono menyatakan partai yang ia pimpin siap menjadi yang terdepan membantu dan mengusulkan perpanjangan dana Otsus Aceh.
"Saya sudah puluhan kali ke Aceh sehingga sudah banyak lebih dekat dengan tokoh Aceh, karena itu saya akan mendorong dan menyampaikan pada pak Presiden agar dana Otsus bisa diperpanjang, InsyaAllah pak Presiden akan beri perhatian khusus," kata Mardiono.
Lebih lanjut, selain soal dana Otsus Aceh, sebagai utusan khusus Presiden bidang ketahanan pangan, Mardiono siap memberi perhatian khusus kepada Aceh khususnya di bidang produktivitas pangan. Pihaknya siap membantu Aceh mengembangkan potensi pertanian, peternakan dan kelautan.
"Kita akan mendorong program pemerintah terkait kemandirian pangan bisa berangkat dari provinsi Aceh," pungkas Mardiono.
Turut hadir dalam acara itu, Ketua DPW PPP Aceh Amiruddin Idris, Bupati Bireuen Mukhlis, Wali Kota Banda Aceh Illiza Saaduddin Djamal, Wali Kota Lhokseumawe Sayuti Abu Bakar, Bupati Aceh Tengah Haili Yoga, dan sejumlah anggota DPR Aceh. []