
Gerakan Muda Nasional (GEMA Nasional) menggelar aksi demonstrasi di depan Kantor Kejaksaan Agung RI pada Jumat, 7 Maret 2025. (Foto/Ist)
Jakarta – Gerakan Muda Nasional (GEMA Nasional) menggelar aksi demonstrasi di depan Kantor Kejaksaan Agung RI pada Jumat, (07/03/2025).
Aksi ini merupakan respons terhadap dugaan keterlibatan Menteri BUMN Erick Thohir dan saudaranya, Boy Thohir, dalam kasus mega korupsi di tubuh Pertamina yang diperkirakan telah merugikan negara hingga hampir Rp 1.000 triliun.
Ketua Umum GEMA Nasional, Eko Saputra, yang memimpin langsung aksi tersebut, menegaskan bahwa Kejaksaan Agung dan KPK RI harus bertindak tegas dan transparan dalam mengusut kasus ini.
Ia juga menyoroti dugaan adanya kongkalikong antara Kejaksaan Agung dan Erick Thohir, terutama setelah pertemuan larut malam yang dinilai mencurigakan.
“Kami mendesak Kejaksaan Agung RI dan KPK RI untuk segera memeriksa Erick Thohir dan Boy Thohir. Jika terbukti bersalah, Erick harus segera dipecat dari jabatannya sebagai Menteri BUMN dan dihukum seberat-beratnya,” tegas Eko dalam orasinya di depan Gedung Kejaksaan Agung.
GEMA Nasional juga meminta Presiden Prabowo Subianto untuk segera membentuk Satgas Khusus guna menelusuri aliran dana dan aktor utama di balik kasus ini.
Menurut Eko, penegakan hukum harus berjalan tanpa intervensi politik dan pihak berwenang tidak boleh bermain kucing-kucingan dengan publik.
“Kami meminta Kejaksaan Agung untuk transparan dan tidak melindungi pihak-pihak tertentu. Jangan sampai ada upaya pengamanan kasus ini hanya demi kepentingan segelintir elit,” tambahnya.
GEMA Nasional memastikan bahwa aksi ini tidak akan berhenti sampai kasus ini diusut secara tuntas.
Aksi jilid kedua akan digelar minggu depan dengan fokus pada dugaan kongkalikong antara Kejaksaan Agung dan Erick Thohir dalam upaya penanganan kasus ini.
“Kami akan terus turun ke jalan hingga keadilan benar-benar ditegakkan. Jika Kejaksaan Agung tidak segera bertindak, kami akan menggelar aksi yang lebih besar untuk menekan transparansi dan akuntabilitas dalam penegakan hukum di negeri ini,” tutup Eko Saputra.
Aksi ini diperkirakan akan terus bergulir dengan eskalasi yang lebih besar dalam beberapa hari ke depan. [Hamdani]