
Oleh: Hamdani, SE.,MSM*)
Kasus demi kasus yang menimpa BSI memunculkan spekulasi yang beragam, juga menimbulkan hujatan kepada pengelola bank plat merah ini.
Sebagai sebuah bank yang bertaraf nasional, seharusnya Bank Syariah Indonesia (BSI) harus lebih profesional dalam pelayanan, dan terus meningkatkan pelayanan untuk kepuasan nasabah. Sehingga jutaan nasabahnya bisa tenang dalam bertransaksi.
Tapi alih-alih tenang, tapi justru nasabahnya Semakin dibuat kesal dengan pelayanan yang amburadul. Macam pelayanan lembaga keuangan sekelas koperasi saja BSI ini.
Seperti yang terjadi dalam dua hari ini, layanan yang dikatakan SuperApp BYOND BSI mengalami kendala, dihubungi beberapa media otoritas BSI pun irit bicara, sehingga semakin memunculkan kepanikan di kalangan nasabah dan tanda tanya. Ada apa ini?
Karena pengalaman traumatik nasabah juga belum lekang dengan kejadian error sistem pada Mei 2024 silam. Harusnya ini menjadi pengalaman yang berharga buat manajemen BSI.
Kasus demi kasus yang menimpa BSI memunculkan spekulasi yang beragam, juga menimbulkan hujatan kepada pengelola bank plat merah ini. Seakan mereka tak belajar dari pengalaman. Keledai saja tak jatuh di lubang yang sama sampai dua kali.
Jika hal seperti ini terus berlanjut, bisa-bisa BSI akan ditinggalkan oleh nasabah. Mereka akan memilih pergi dari bank syariah terbesar di Indonesia ini.
Cuma sayangnya, kami di Aceh nyaris tanpa pilihan lain, setalah bank konvensional "dipaksa" hengkang dari provinsi berjuluk Serambi Mekkah ini. Malang benar nasib kami.
Karena kami di Aceh nyaris tiada pilihan lain, sehingga ada yang terpaksa mengutang uang sama kawannya, walau uangnya ada di rekening BSI, karena mereka tak bisa menarik dananya tersebut.
Tapi sekali lagi, tentu bukan label syariahnya yang salah, tapi pengelolaan banknya yang terkesan tak profesional. Harusnya kalau tak becus manajemen BSI pusat mundur saja.
Lalu, kalau sudah begini, siapa yang pantas disalahkan? Tanyakan pada rumput yang bergoyang? Entahlah. []
*) Penulis adalah seorang dosen dan juga jurnalis
Disclaimer: Semua tulisan pada Rubrik SUDUT PANDANG bukanlah lah produk jurnalistik, juga tidak mewakili pandangan Redaksi Juang News. Untuk itu, setiap tulisan yang dimuat di rubrik SUDUT PANDANG itu menjadi tanggung jawab pribadi si penulis. Karena sesuai nama rubrik, semua konten dari tulisan tersebut, merupakan opini pribadi dari sudut pandang personal penulis. Demikian. []