Jakarta - Gerakan untuk memperjuangkan hak atas tunjangan kinerja dosen terus meluas seperti yang dilakukan oleh Aliansi Dosen PNS LLDIKTI Indonesia. Hal ini diungkapkan Ketua Presidium Aliansi Dosen PNS LLDIKTI Indonesia, Zulkifli Mappassomba pada media ini Sabtu, (18/01/2025).
"Awal mula gelombang protes ini dimulai oleh ADAKSI, kemudian menyasar pada gerakan organisasi dosen lainnya yang secara massif terjadi, sebagai upaya mendesak Kementerian Pendidikan Tinggi Sains dan Teknologi yang tidak jelas dalam menetapkan tunjangan kinerja (tukin) dosen," kata Zulkifili.
Tambah Zulkifli, dosen-dosen di bawah Kemendiktisaintek sebagaimana diketahui berperan penting dalam mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan ilmu pengetahuan. Namun, ironisnya, para dosennya belum menerima tunkin yang seharusnya menjadi hak mereka.
"Sesuatu yang disayangkan, mengapa dosen ASN di Kemendiktisaintek tidak menerima tukin, sementara dosen di kementerian lain seperti Kementerian Agama, Perindustrian, dan Pariwisata menerima. Ini menimbulkan pertanyaan tentang prinsip keadilan dan kesetaraan dalam pengalokasian anggaran negara," ujarnya.
"Apakah peran dosen di Kemendiktisaintek kurang penting dibandingkan dengan kementerian lain? Tidak ada alasan logis untuk membedakan hak dosen ASN antar kementerian," lanjutnya.
Menurut Zulkifli, tukin merupakan hak dosen ASN yang telah diatur dalam peraturan perundang-undangan.
"Pengabaian hak ini dirasakan berdampak langsung pada kesejahteraan dan motivasi dosen dalam menjalankan tugasnya. Dosen yang merasa tidak dihargai cenderung kehilangan semangat dan motivasi dalam mengajar dan melakukan penelitian, sehingga hal ini berdampak pada kualitas pendidikan dan kemajuan bangsa," ungkap Zulkifli.
Zulkifli yang juga aktivis ADAKSI menyikapi bahwa, demi kesetaraan dan keadilan. Pemerintah harus menyudahi polemik ini dan memastikan hak dosen terpenuhi.
"Segera menyelesaikan pembayaran tukin bagi dosen ASN Kemendiktisaintek," desas Zulkifli.
Menurut Zulkifli lagi, pperlu adanya evaluasi sistematis terhadap kebijakan pengalokasian anggaran; dan mengadakan dialog terbuka antara Kemendiksisaintek, dan organisasi dosen ASN.
"Saya berharap keadilan dan kesetaraan dapat segera terwujud bagi dosen-dosen ASN di Seluruh Indonesia," tegas Zulkifli.
Di akhir keterangannya Zulkifli menambahkan bahwa Dosen PNS LLDIKTI merupakan dosen PNS yang diperbantukan mengajar di Perguruan Tinggi Swasta. [Hamdani]
