Prodi Psikologi Unimal Gelar MICOPSY Pertama menghadirkan pembicara dari empat benua. (Foto/Ist)
Aceh Utara – Program Studi (Prodi) Psikologi, Fakultas Kedokteran, Universitas Malikussaleh (Unimal) gelar koferensi internasional pertama, “The 1st Malikussaleh International Conference on Psychology and Multidisciplinary Behavioral Studies (MICOPSY)”. MICOPSY 2024.
Kegiatan tersebut berlangsung secara daring melalui Platform Zoom Metting, 11-12 Oktober 2024 yang diikuti oleh 629 participants Dimana 98 diantaranya presenter.
MICOPSY perdana ini menghadirkan sembilan Keynote Speaker dari empat benua, Asia, Afrika, Eropa dan Amerika.
Keynote speaker pada hari pertama, Prof Maximus Monaheng Sefhoto dari University of Johannesburg, Afrika Selatan, membahas tentang Internal Cohesion Psychotherapy, Mental Health and Wellbeing of Fathers of Children with Neurodiversity. Prof Suen, Mein-Woei dari Asia University, Taiwan, dengan topik Psychological Applications, Challenges, and Innovations in the Era of Generative AI and SDGs.
Dr. Rika Yusnaini, S.Kep dari Unimal, Indonesia, membawakan topik Enhancing Crisis Management: The Role of Nursing Perspective in Understanding Behavioral Responses.
Prof. Sefa Bulut dari Ibnu Haldun University, Turki, yang mengupas topik Disasters and Community Resilience. Dr Nada Ibrahim dari Flinders University, Australia, membahas tentang Role of Faith-Based Leadership in Supporting Domestic and Family Violence Victims During Crisis.
Di hari kedua, konferensi dilanjutkan dengan topik-topik yang lebih mendalam yang dibawakan oleh; Prof. Mohd Nazri Bin Abdul Rahman dari University of Malaya, Malaysia, membahas tentang Promoting Happy Schooling: Building Resilience in Education During Times of Crisis. Dr. Alfian dari Unimal, Indonesia, mengangkat topik The Psychosocial and Spiritual of the Acehnese People Post-Conflict and Post-Tsunami Aceh.
Dr. Samah Jabr dari Kementerian Kesehatan Palestina membawakan topik Islam and Liberation Psychology: A Pillar of Psychological Struggle in Occupied Palestine. Dr Hafnidar dari Universitas Malikussaleh, Indonesia, membahas tentang Forgiveness Across Contexts: Insights from Research on the Aceh Conflict, Family Dynamics, the COVID-19 Pandemic and Suicide Recovery.
Adapun kegiatan ini bertujuan untuk mendukung pengembangan Indikator Kinerja Utama (IKU) serta memperkuat citra positif universitas dalam kontribusi akademis dan inovasi psikologi yang berkelanjutan, terutama dalam menjawab tantangan di bidang Psikologi dan Studi multidisiplin terkait perilaku lainnya global di era Generative AI dan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs).
Rektor Unimal pada sambutannya yang dibawakan oleh Wakil Rektor I, DR. Azhari menekankan pentingnya kontribusi ilmiah dalam pengembangan psikologi yang mampu menjawab tantangan global dan lokal.
Dekan Fakultas Kedokteran, dr Muhammad Sayuti, mengatakan bahwa konferensi yang mengangkat tema, “Resilience in Time of Crisis,” mencerminkan upaya bersama untuk memahami dan merespons tantangan psikologis di tengah dunia yang penuh ketidakpastian.
"Pandemi global, konflik sosial-politik, serta bencana lingkungan telah mengubah tatanan kehidupan kita dan memanggil kita untuk mengembangkan ketangguhan, baik secara individu maupun kolektif. Melalui MICOPSY, kita berharap dapat membangun pengetahuan, memperkuat kolaborasi, dan menawarkan solusi demi kesejahteraan masyarakat," katanya.
Sementara itu, Dr Hafnidar, selaku ketua pelaksana menyampaikan bahwa konferensi ini tidak hanya mempertemukan akademisi dan praktisi dari berbagai negara, tetapi juga membuka peluang untuk diskusi mendalam tentang isu-isu global dalam psikologi.
"Harapannya, konferensi ini menjadi langkah awal menuju inovasi-inovasi besar yang bisa kami ciptakan ke depannya," ujar Hafnidar.
Tambahnya, adapun tujuan utama diadakannya MICOPSY 2024 adalah untuk memperluas wawasan peserta mengenai berbagai pendekatan multidisiplin dalam studi perilaku, serta memberikan ruang untuk berbagi ide dan solusi terkait masalah-masalah global yang berkaitan dengan psikologi.
"Kegiatan ini dapat memperkuat kolaborasi antara akademisi dan profesional lintas negara serta menciptakan inovasi baru dalam bidang psikologi, yang sejalan dengan visi dan misi Universitas Malikussaleh dalam meningkatkan kualitas pendidikan tinggi di tingkat global," pungkasnya. [Hamdani]