Oleh: Ir. Muhammad Hatta, SST. MT. CPS. CPPS. CMPS. CCLS. CTRS. CCHS*)
Moto PNL, "ileume beule adab beuna," menjadi landasan etika yang melekat dalam setiap aktivitas di kampus. Moto ini mencerminkan pentingnya adab dan rasa saling menghormati dalam kehidupan akademis dan profesional.
Pada peringatan milad ke-37 Politeknik Negeri Lhokseumawe (PNL) tanggal 5 Oktober 2024, institusi ini kembali menegaskan posisinya sebagai mercusuar pendidikan vokasi, baik di Aceh maupun di tingkat nasional.
Tidak hanya sekadar memperingati usia, tetapi refleksi mendalam mengenai sebuah lembaga pendidikan yang telah menjadi penunjuk arah bagi generasi muda dalam menghadapi tantangan zaman.
Seperti mercusuar yang memancarkan cahaya ke seantero lautan, PNL hadir sebagai penuntun generasi penerus menuju transformasi industri yang dinamis, dengan bekal keterampilan, kompetensi, dan integritas yang unggul.
Dalam kurun waktu lebih dari tiga dekade, PNL konsisten menjalankan visi MANUNGGAL (Mandiri, Unggul, dan Berdaya Saing Global). Visi ini menggambarkan tekad institusi untuk mengukuhkan diri sebagai pusat pendidikan vokasi yang tidak hanya fokus pada pengembangan kemandirian, tetapi juga unggul dalam menghasilkan lulusan yang berdaya saing di panggung global.
Pendidikan vokasi yang diterapkan di PNL tidak sekadar membekali mahasiswa dengan kompetensi teknis, tetapi juga dengan soft skills yang kuat, ditambah dengan sertifikasi kompetensi berlisensi dari Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP), menjadikan lulusan siap untuk bersaing di ranah kerja yang terus berkembang.
Keberadaan 97 asesor BNSP di PNL semakin memperkuat posisi institusi ini sebagai garda depan dalam penjaminan mutu lulusan yang diakui secara nasional dan global. Dengan sertifikat kompetensi sebagai salah satu komponen utama dalam pengembangan karier, lulusan PNL memiliki legitimasi yang kuat untuk memasuki dunia kerja dengan percaya diri. Lebih dari itu, sertifikasi tersebut memberikan bukti nyata bahwa PNL tidak hanya meluluskan mahasiswa, tetapi juga menyiapkannya dengan kompetensi yang sesuai dengan kebutuhan industri.
Salah satu keunggulan yang membedakan PNL adalah kurikulumnya yang dirancang secara adaptif sesuai dengan tuntutan industri terkini. Proses pembelajaran yang diterapkan di PNL sangat khas, dengan pendekatan yang menitikberatkan pada praktik sebesar hampir 70 persen dan teori sebesar 30 persen.
Proporsi ini tidak hanya memastikan mahasiswa memahami konsep-konsep teoritis, tetapi juga mendorong penguasaan keterampilan praktis yang relevan dengan dunia kerja. Dengan demikian, mahasiswa PNL lebih siap dalam menghadapi tantangan riil di lapangan setelah lulus.
Fasilitas yang mendukung proses pembelajaran di PNL juga menjadi faktor penentu dalam keberhasilan pendidikan vokasi. Dengan 78 laboratorium dan workshop yang dilengkapi peralatan canggih dan mesin-mesin modern, PNL telah menciptakan lingkungan pembelajaran yang kondusif dan komprehensif.
Ruang-ruang praktikum ini dirancang sedemikian rupa untuk memberikan kenyamanan dan kemudahan dalam proses transfer ilmu, sehingga mahasiswa dapat lebih cepat dan mudah memahami penerapan keterampilan teknis di dunia industri.
Kedisiplinan yang diterapkan di PNL bukan sekadar aturan formal, melainkan suatu nilai yang menjadi bagian integral dari proses pembelajaran. Kedisiplinan ini membentuk karakter mahasiswa menjadi individu yang tidak hanya memiliki kompetensi teknis, tetapi juga memiliki etos kerja yang kuat, yang sangat dibutuhkan dalam dunia kerja yang kompetitif.
Kehadiran para praktisi industri yang turut mengajar di PNL menjadi salah satu aspek unggulan lainnya. Dengan mengundang praktisi langsung ke dalam kelas, PNL menjembatani kesenjangan antara teori dan praktik, memperkaya wawasan mahasiswa dengan pengalaman dan pengetahuan terkini dari industri.
Ini memastikan bahwa mahasiswa PNL tidak hanya memahami teori dari buku, tetapi juga memperoleh gambaran nyata tentang dinamika di lapangan, yang menjadi bekal berharga bagi mahasiswa setelah lulus.
Prestasi PNL tidak hanya diukur dari kualitas lulusan yang dihasilkan, tetapi juga dari kontribusi para alumni di berbagai sektor. Para alumni PNL telah berhasil menunjukkan eksistensinya di berbagai bidang, baik sebagai entrepreneur sukses yang menggerakkan roda perekonomian, profesional di perusahaan-perusahaan terkemuka baik skala lokal, nasional, hingga internasional, maupun sebagai politisi dan birokrat yang berperan penting dalam pengambilan kebijakan publik. Lulusan PNL tidak hanya siap bekerja, tetapi juga siap memimpin perubahan di masyarakat.
Moto PNL, "ileume beule adab beuna," menjadi landasan etika yang melekat dalam setiap aktivitas di kampus. Moto ini mencerminkan pentingnya adab dan rasa saling menghormati dalam kehidupan akademis dan profesional.
Dengan nilai-nilai tersebut, PNL tidak hanya menghasilkan tenaga kerja yang kompeten, tetapi juga individu-individu yang memiliki integritas dan komitmen moral yang tinggi.
Keberhasilan pendidikan vokasi di PNL juga tidak terlepas dari peran strategisnya dalam mendorong investasi di Aceh. Pendidikan vokasi yang kuat, dengan ekosistem kemitraan yang dibangun antara PNL dan Satuan Pendidikan Vokasi lainnya, industri, dan pemerintah, telah menciptakan sinergi yang mendukung percepatan pertumbuhan ekonomi. Kemitraan yang terjalin dengan berbagai sektor industri memastikan bahwa lulusan PNL siap memasuki dunia kerja dengan keterampilan yang relevan, sekaligus menjadikan PNL sebagai salah satu magnet investasi di Aceh.
PNL, dengan segala keunggulannya, tidak hanya menjadi tempat menimba ilmu, tetapi juga menjadi simbol dari harapan dan masa depan pendidikan vokasi di Indonesia. Di usia yang semakin matang, PNL tetap berdiri teguh sebagai institusi yang memandu generasi muda Aceh dan Indonesia menuju masa depan yang lebih cerah dan berdaya saing global.
Dalam setiap langkah ke depan, PNL akan terus mencetak generasi yang tidak hanya siap menghadapi tantangan dunia kerja, tetapi juga mampu memimpin perubahan dan memberikan kontribusi nyata bagi kemajuan bangsa. Pada milad ke-37 ini, Politeknik Negeri Lhokseumawe tidak hanya merayakan usia, tetapi juga mengukuhkan peranannya sebagai mercusuar yang menerangi jalan pendidikan vokasi, memberikan arah, dan membuka jalan menuju masa depan yang lebih baik. []
Editor: Hamdani
*) Penulis adalah Koordinator Humas dan Kerjasama Politeknik Negeri Lhokseumawe