Aceh Besar - Kunci bertemu dengan Nabi Muhammad SAW kelak di akhirat adalah memperbanyak sujud. Memperbanyak sujud maksudnya adalah memperbanyak pelaksanaan shalat, baik shalat wajib lima waktu maupun shalat-shalat sunnah seperti shalat rawatib, tahajud, dhuha, dan lain-lain.
Dosen Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Ar-Raniry Dr. Abizal Muhammad Yati, Lc, MA menyampaikan hal itu dalam khutbah Jumat di Masjid As Sajidin Komplek Tanjung, Kecamatan Ingin Jaya, 11 Oktober 2024 bertepatan dengan 8 Rabiul Akhir 1446 H.
Menurut Abizal, jika kita benar-benar merindukan Rasulullah dan ingin bertemu dengannya serta dapat bersama-sama beliau di surga, maka shalat harus menjadi prioritas utama kita. Shalat lima waktu yang Allah wajibkan adalah hal mutlak yang harus dilaksanakan, dan shalat sunnah menjadi penyempurna amalan tersebut.
“Pada kenyataannya, banyak di antara kita yang mengaku mencintai Rasulullah tetapi tidak menunaikan shalat dengan baik. Jangankan memperbanyak shalat sunnah, shalat lima waktu yang wajib pun sering diabaikan. Bagaimana mungkin kita bisa berharap bertemu dengan beliau di akhirat, jika kewajiban shalat lima waktu saja tidak kita laksanakan,” ungkapnya.
Oleh karena itu, tambah Direktur Akademi Dakwah Indonesia (ADI) Aceh ini, jika kerinduan kita kepada Nabi Muhammad SAW benar-benar tulus, maka marilah kita tunaikan shalat lima waktu dengan baik dan sempurna, serta perbanyaklah shalat sunnah sebagai bentuk kecintaan kita kepada beliau.
“Hanya dengan cara ini, insya Allah, kita dapat bertemu dengan Rasulullah di surga dan bersama-sama beliau menikmati keindahan surga, sebagaimana yang diinginkan oleh Rabi’ah bin Ka’ab Al-Aslami,” ungkapnya.
Dalam sebuah riwayat yang diceritakan oleh Imam Muslim, Rabi’ah menuturkan kisahnya: “Aku pernah bermalam bersama Rasulullah, kemudian aku membawakan air wudhu dan keperluan beliau. Lalu, Rasulullah bersabda kepadaku: ‘Wahai Rabi’ah, apa yang kau inginkan?’ Aku pun menjawab: ‘Aku meminta kepada Baginda agar bisa menemani Baginda di surga.’ Rasulullah bertanya kembali: ‘Adakah permintaan lain selain itu?’ Aku menjawab: ‘Tidak ada, ya Rasulullah. Itu saja permintaanku.’ Maka Rasulullah bersabda: ‘Bantulah aku atas dirimu dengan memperbanyak sujud.’” (HR. Muslim, no. 489).
Pertanyaannya, kata Abizal, bagaimana kita bisa memastikan diri dapat bertemu dengan Nabi Muhammad SAW di akhirat? Tentu hal ini tidak semudah yang dibayangkan. Ada satu kunci yang telah beliau sampaikan agar kita bisa bertemu dengannya kelak. Kunci ini diberikan oleh Rasulullah kepada salah seorang sahabatnya yang bernama Rabi’ah bin Ka’ab Al-Aslami, seorang sahabat yang dikenal sangat jujur dalam mencintai Nabi Muhammad SAW.
Abizal menguraikan, sebagai seorang Muslim, salah satu harapan terbesar yang kita dambakan adalah dapat bertemu dengan Nabi Muhammad SAW di akhirat. Keinginan ini lahir dari keimanan kita kepada beliau sebagai nabi yang kita junjung tinggi, idola, dan teladan yang sempurna. Tentu, seseorang yang kita idolakan selalu menumbuhkan rasa rindu yang mendalam.
“Kita hidup pada masa yang berbeda dari para sahabat. Para sahabat berkesempatan bertatap muka langsung dengan Nabi Muhammad SAW, sementara kita hanya bisa merasakan kehadiran beliau melalui ajaran-ajarannya. Oleh karena itu, harapan terbesar kita adalah agar kelak di akhirat Allah SWT memperkenankan kita untuk bertemu dengan beliau,” pungkasnya. [Sayed M. Husen]