Iklan

terkini

Guru BK Madrasah Aliyah, Waka Bagian Kesiswaan Dan 63 Kepala Madrasah Ikut Bimtek

Redaksi
Selasa, Oktober 15, 2024, 20:56 WIB Last Updated 2024-10-15T13:57:02Z
Foto Bersama Para Peserta Bimbingan Teknis (Foto/Sayed M. Husen)

Aceh Besar - Sebanyak 63 kepala madrasah, wakil kepala bagian kesiswaan, dan guru bimbingan konseling (BK) Madrasah Aliyah se-Kabupaten Aceh Besar mengikuti Bimbingan Teknis (Bimtek) Wakil Kepala (Waka) Kesiswaan dan Guru BK yang berlangsung selama dua hari, Selasa dan Rabu, 15 - 16 Oktober 2024, di Gedung Dekranas Aceh Besar.

Kegiatan yang diprakarsai oleh Kelompok Kerja Madrasah Aliyah (K2MA) Kabupaten Aceh Besar ini bertujuan memperkuat kompetensi para guru dalam menghadapi tantangan pendidikan di era digital 5.0. 

Ketua K2MA, Arjuna, S.Pd, M.Pd, menjelaskan,  peran guru BK dan wakil kepala sekolah bagian kesiswaan terus berkembang seiring dengan perubahan zaman. 

“Guru BK tidak lagi hanya berfokus pada siswa bermasalah, tetapi juga bertanggung jawab dalam memberikan bimbingan kepada siswa berprestasi. Dengan perkembangan teknologi, tantangan yang dihadapi semakin kompleks, sehingga para guru harus terus memperbarui pengetahuannya,” ujar Arjuna. 

Ia juga menekankan pentingnya pelatihan berkelanjutan dan menginformasikan, bimtek serupa untuk bidang lain, seperti kurikulum dan manajemen sekolah, akan direncanakan di masa mendatang.

Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Aceh Besar, H. Saifuddin, SE, dalam sambutannya mengapresiasi inisiatif penyelenggaraan Bimtek ini dan menegaskan, kegiatan semacam ini sangat penting untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia di madrasah. 

“Menuntut ilmu adalah pekerjaan yang berpahala besar. Guru-guru kita harus terus belajar dan menyesuaikan diri dengan perkembangan dunia pendidikan yang semakin dinamis. Perubahan teknologi telah mengubah cara kita mengajar dan berinteraksi dengan siswa, sehingga sangat penting bagi para guru untuk mengikuti perkembangan tersebut,” ungkapnya.

Saifuddin juga menyoroti pentingnya pelatihan rutin bagi para guru. "Pelatihan seperti ini sebaiknya diadakan minimal dua kali setahun agar para guru selalu siap menghadapi tantangan baru. Menjadi guru bukan sekadar profesi, tetapi juga panggilan untuk membentuk generasi yang lebih baik dari sebelumnya," tegasnya. 

Ia menambahkan, “Banyak guru yang memulai profesi ini dengan alasan pekerjaan, namun kita harus kembali pada niat awal bahwa menjadi guru adalah ladang pahala jariyah. Guru harus mencetak siswa yang tidak hanya cerdas, tetapi juga berakhlak baik serta siap menghadapi kehidupan di masyarakat.”

Bimtek ini menghadirkan pemateri yang kompeten di bidangnya. Sesi pertama diisi oleh Muhajir Syarifuddin, Lc, MA, pembina rohani dan karakter di BASARNAS Aceh sekaligus Pembina Yayasan Darul Lughah Arabiyah. 

Dalam penyampaiannya, Muhajir menekankan pentingnya pembinaan karakter dan spiritual dalam mendidik generasi muda. 

"Di era modern ini, pembinaan karakter harus menjadi prioritas utama dalam proses pendidikan. Guru bukan hanya mengajarkan ilmu pengetahuan, tetapi juga harus mampu menanamkan nilai-nilai moral dan spiritual kepada siswa," ujarnya. [Sayed M. Husen]
Komentar
Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE. #JernihBerkomentar
  • Guru BK Madrasah Aliyah, Waka Bagian Kesiswaan Dan 63 Kepala Madrasah Ikut Bimtek

Terkini

Topik Populer

Iklan