Iklan

terkini

FEBI UIN Ar-Raniry Utus Dosen Dan Mahasiswi Ikuti ICESS 2024

Redaksi
Jumat, Oktober 18, 2024, 12:43 WIB Last Updated 2024-10-18T05:43:14Z
Peserta 2nd International Conference on Economics and Social Science (ICESS) 2024 Pekanbaru (Foto/Sayed M. Husen) 

Pekanbaru - Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) UIN Ar-Raniry mengirimkan dua dosen, Jalaluddin dan Winny Dian Safitri, serta satu mahasiswi untuk mengikuti 2nd International Conference on Economics and Social Science (ICESS) 2024 yang diselenggarakan di Universitas Islam Negeri (UIN) Sultan Syarif Kasim (Suska) Riau, Pekanbaru.

ICESS 2024 mulai berlangsung 16 Oktober 2024 di kampus UIN Suska Riau, kawasan Tampan, Pekanbaru. Kegiatan ini melibatkan diskusi dengan dekanat dan dosen, serta kuliah umum yang diselenggarakan di Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial UIN Suska Riau.

Dalam sesi kuliah umum, Dr. Jalaluddin, M.A, AWP, CWC, memaparkan materi mengenai ekonomi Islam yang berfokus pada tiga pilar utama. Pilar pertama adalah sektor riil, yang mencakup kegiatan berbisnis. Pilar kedua adalah Lembaga Keuangan Syariah (LKS), dan pilar ketiga mencakup keuangan sosial (social finance).

Jalaluddin menjelaskan pentingnya integritas dalam berbisnis bagi seorang Muslim. Allah memuji para pebisnis yang shalih dalam Al-Qur'an: Mereka adalah orang-orang yang tidak dilalaikan oleh perdagangan dan jual beli dari mengingat Allah, mendirikan shalat, dan menunaikan zakat. (QS An-Nur [24]: 37). 

Ia menambahkan, sistem ekonomi Islam berbeda dengan ekonomi konvensional. "Jika dalam sistem ekonomi konvensional berlaku prinsip modal sekecil-kecilnya untuk meraih keuntungan sebesar-besarnya, maka dalam ekonomi Islam hal tersebut tidak berlaku. Modal yang digunakan harus proporsional dengan keuntungan, dan transaksi harus berdasarkan kesepakatan tanpa unsur eksploitasi," jelas Jalaluddin.

Keuntungan, menurutnya, bukanlah tujuan akhir dalam ekonomi Islam, melainkan sarana untuk mencapai tujuan yang lebih mulia, yakni kemanfaatan bagi agama, kontribusi terhadap kemajuan umat, dan kebahagiaan di akhirat. 

"Pemahaman yang benar tentang tujuan ini akan memengaruhi cara kita mengelola sumber daya alam dan menjalankan bisnis, yang harus memperhatikan kehalalan zat dan operasionalnya," tambahnya.

Jalaluddin menekankan, orientasi bisnis yang menuju akhirat akan mempertimbangkan aspek syariah, keadilan, dan kebaikan, sehingga sumber daya alam akan digunakan secara efisien tanpa menzalimi atau dizalimi. Sebaliknya, jika fokus hanya pada keuntungan duniawi, berbagai pelanggaran terhadap aturan Islam mungkin terjadi.

Pada pilar kedua, Jalaluddin membahas peran Lembaga Keuangan Syariah (LKS) yang beroperasi berdasarkan prinsip-prinsip Islam, seperti larangan riba, gharar (ketidakpastian), dan maysir (perjudian). 

"LKS memberikan alternatif bagi umat Muslim untuk melakukan transaksi keuangan yang sesuai dengan syariat. Selain itu, LKS juga berperan dalam pemberdayaan UMKM, menciptakan lapangan kerja, dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat," ungkapnya.

Menurutnya, keberadaan LKS sangat penting dalam menciptakan sistem keuangan yang lebih adil dan berkelanjutan. "LKS memberikan manfaat besar bagi individu, masyarakat, dan perekonomian secara keseluruhan, serta menjadi instrumen untuk mencapai inklusi sosial dan pemberdayaan ekonomi," tambahnya.

Jalaluddin juga menjelaskan pilar ketiga, yakni keuangan sosial dalam ekonomi Islam, yang meliputi zakat, infaq, sedekah, dan wakaf. "Instrumen-instrumen ini berperan dalam mengurangi kesenjangan ekonomi dan memberikan dukungan kepada mereka yang membutuhkan," tutupnya.

Sementara itu, Winny Dian Safitri, M.Si, dalam paparannya membahas pentingnya peran statistika dalam ekonomi Islam. Statistika memiliki berbagai fungsi, termasuk dalam pengambilan keputusan, pengukuran kinerja, perencanaan ekonomi, serta penyusunan kebijakan publik. 

"Statistika menjadi landasan untuk analisis dan pengambilan keputusan yang lebih informatif dalam ekonomi Islam, yang mendukung tujuan keadilan sosial dan kesejahteraan umat," jelasnya.

Pada hari kedua ICESS 2024, yang berlangsung pada 17 Oktober 2024 di Hotel Pangeran, Jalan Jendral Sudirman, Pekanbaru, acara dibuka oleh Dekan Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial UIN Suska Riau, Dr. Mahyarni, S.E, M.M. Acara penutupan dilakukan oleh Wakil Dekan II Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial, Dr. Muzar, dan dilanjutkan dengan pengumuman paper serta presenter terbaik.

"Paper terbaik dalam kategori online diberikan kepada Hafidah, S.E., Ak., dan presenter terbaik diraih oleh Dr. Jalaluddin, keduanya berasal dari FEBI UIN Ar-Raniry Banda Aceh," kata Jalaluddin. [Sayed M. Husen]
Komentar
Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE. #JernihBerkomentar
  • FEBI UIN Ar-Raniry Utus Dosen Dan Mahasiswi Ikuti ICESS 2024

Terkini

Topik Populer

Iklan