Kepala Bank Aceh Syariah Cabang Banda Aceh, Marhaban Survei Lapangan Ke Yayasan Wakaf Baitul Asyi (Foto/Sayed M. Husen)
Banda Aceh - Bank Aceh Syariah melakukan survei lapangan ke Yayasan Wakaf Baitul Asyi untuk menilai kesiapan yayasan tersebut dalam menjalankan program Cash Wakaf Linked Deposito (CWLD), Sabtu, (19/10/2024).
Program CWLD secara resmi akan diluncurkan oleh Komisioner OJK pada 24-25 Oktober mendatang. Diharapkan, program ini menjadi tonggak penting dalam pengembangan wakaf produktif di Serambi Mekkah.
Kepala Bank Aceh Syariah Cabang Banda Aceh, Marhaban, menyampaikan CWLD adalah program pengembangan wakaf uang yang digagas oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Badan Wakaf Indonesia (BWI).
“Hingga kini, di Indonesia, sudah ada enam seri CWLD yang diluncurkan oleh OJK dan BWI. Sedangkan di Aceh, kerja sama antara Bank Aceh Syariah dan Yayasan Wakaf Baitul Asyi ini menjadi seri pertama CWLD yang diimplementasikan,” ujarnya.
Menurut Marhaban, dana wakaf yang ditempatkan dalam deposito melalui program CWLD ini akan digunakan untuk mendukung peternakan kambing yang dikelola oleh Yayasan Wakaf Baitul Asyi. "Manfaat dari program ini akan dimaksimalkan untuk pembiayaan pengelolaan peternakan kambing," jelasnya.
Kepala Bidang Penghimpunan Dana dan Kemitraan Lembaga Bank Aceh Syariah, Tarmizi, yang turut hadir dalam survei lapangan, menambahkan, kerja sama CWLD antara Bank Aceh Syariah dan Yayasan Wakaf Baitul Asyi berbasis pada konsep wakaf produktif. Dalam program ini, seluruh karyawan Bank Aceh Syariah menjadi wakif yang telah berhasil mengumpulkan dana wakaf hampir mencapai Rp1,6 miliar.
Sementara itu, Ketua Yayasan Wakaf Baitul Asyi, Mizaj Iskandar, menyampaikan, peternakan kambing yang berlokasi di Dayah Wakaf Barbate, Blang Bintang, merupakan salah satu dayah binaan Yayasan Wakaf Baitul Asyi.
"Program ini merupakan salah satu upaya konkret untuk mengembangkan wakaf produktif di bawah pengelolaan kami," ungkapnya. [Sayed M. Husen]