Yudha Ruleka didampingi orangtuanya Khairul Fahmi pada ajang lomba marathon 10K dan 5K yang digelar Batalyon 113/JS pada Minggu, 25/08/2024). (Foto/Ist)
Bireuen - Ada yang menarik dari lomba lari marathon 10K dan 5K yang digelar Batalyon 113 Jaya Sakti disponsori oleh Bank Syariah Indonesia (BSI), pada Minggu, (25/08/2024), yakni kehadiran pelari cilik Yudha Ruleka (10) yang menjadi peserta termuda pada event tersebut.
Dalam ajang tersebut ditemani orangtuanya Khairul Fahmi yang juga mantan atlit atletik, Yudha yang mengikuti lomba lari katagori 5K berhasil masuk finish dengan limit waktu dengan 27 menit 38 detik.
Kehadiran atlit cilik kelahiran 28 Maret 2014, tentu menarik perhatian peserta lainnya serta penonton. Acara tersebut diikuti ratusan peserta dari berbagai kalangan, dari TNI/Polri, ASN, pelajar, perangkat desa, dan atlit-atlit dari Sumut dan Aceh.
Lomba tersebut dibagi dalam dua katagori, master dan umum.
Buat Yudha, ajang tersebut tentu bukan ajang pertama yang diikuti oleh siswa kelas 5 MIN 1 Bireuen ini. Karena sebelumnya Yudha juga pernah mengikuti lomba Bhayangkara Run pada Juni 2024.lalu.
Kemudian beberapa waktu lalu, Yudha juga berhasil meraih Juara 1 Lomba Lari 2 K yang dilgelar sekolah MIN dalam rangka memeriahkan HUT RI ke-79 di Kecamatan Peusangan.
Menurut keterangan orangtuanya Fahmi didamping istrinya Eka Susilawati pada media ini, bahwa bakat olahraga Yudha ditularkan dari dirinya.
"Ya, karena saya juga senang berolahraga, mungkin bakat ini menurun dari saya," kata Fahmi.
Menurut Fahmi, anaknya Yudha bukan hanya berbakat di bidang lari atletik, karena Yudha juga sering mengikuti event-event olahraga lainnya, seperti gowes atau bersepeda.
"Ajang gowes juga sering diikuti Yudha, karena kebetulan saya juga rutin mengikuti ajang gowes tersebut, maka Yudha saya ajak, untuk melatih daya tahan tubuhnya juga mental bertandingnya," ungkap Fahmi yang merupakan anggota komunitas sepeda GMM Bike Community ini.
Fahmi berharap atlit cilik seperti Yudha harusnya mendapat perhatian dan apresiasi dari panitia dan pengurus cabang olahraga yang diikuti. Hal ini bisa memotivasi atlit-atlit cilik seperti Yudha untuk lebih bersemangat.
"Ya, harusnya ada perhatian dan apresiasi buat atlit-atlit cilik yang ikut ajang lomba dari panitia, sehingga menambah motivasi mereka dalam rangka meraih prestasi di masa yang akan datang. Selain pembinaan dari pengurus cabang olahraga yang diikuti tentunya," harap Fahmi. [Hamdani]