Wakil Direktur III Bidang Perencanaan, Kerjasama dan Sistem Informasi PNL, Muhammad Arifai, SE. M.Acc. Ak. CIFRS. CPTT (empat dari kanan) menerima Program Fasilitasi Kemitraan dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbud Ristek), di Bali, pada Rabu, (29/05/2024). (Foto/Ist)
Bali - Politeknik Negeri Lhokseumawe (PNL) bersama 19 Konsorsium Perguruan Tinggi Vokasi (PTV) menerima Program Fasilitasi Kemitraan dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbud Ristek), di Bali, pada Rabu, (29/05/2024).
Program ini merupakan inisiasi yang dilakukan oleh Direktorat Mitrasdudi, Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi Kemendikbud Ristek. Tujuannya untuk memfasilitasi beragam aktivitas/kegiatan dalam rangka penguatan kolaborasi, pembinaan hubungan, serta keberlanjutan kemitraan antar pemangku kepentingan di daerah.
Program ini akan memberi dampak jangka pendek dalam bentuk peningkatan awareness dan trust pendidikan vokasi. Begitu juga peningkatan jumlah kemitraan, dan perlibatan pendidikan vokasi pada program di daerah.
Untuk program jangka menengah, berupa peningkatan kapasitas dan kapabilitas kemitraan, perluasan jejaring kemitraan pendidikan vokasi, dan ekosistem kemitraan berkelanjutan
Sedangkan untuk program jangka panjang, berupa penguatan pendidikan vokasi sebagai aktor strategis pada program dan kebijakan daerah, keselarasan pendidikan vokasi dengan DUDI, dan pertumbuhan ekonomi daerah.
Wakil Direktur III Bidang Perencanaan, Kerjasama dan Sistem Informasi PNL, Muhammad Arifai, SE. M.Acc. Ak. CIFRS. CPTT mengatakan, program ini memberikan ruang kepada PNL dan Konsorsium Perguruan Tinggi Vokasi (PTV) Aceh untuk dapat meningkatkan kemitraan. Kemitraan antara Satuan Pendidikan Vokasi (SPV) dengan Dunia Usaha dan Dunia Industri (DUDI) dan Pemerintah Daerah.
"Melalui program ini, akan terselenggaranya beragam aktivitas/kegiatan yang bersifat kolaboratif di daerah untuk meningkatkan trust pada pendidikan vokasi. Begitu juga akan meningkatnya engagement publik dan media terhadap pendidikan vokasi. Serta meningkatnya peran pendidikan vokasi sebagai pemangku kepentingan strategis di daerah," terang Arifai.
Menurutnya, ruang lingkup kegiatan ini berfokus pada penguatan kemitraandaerah, penyelenggaraan event vokasi daerah, dan peningkatan media engagement
Turut hadir Tim Program Penguatan Ekosistem untuk Pengembangan Inovasi berbasis Potensi daerah Aceh dari PNL, Ir. Sariyusda, MT, Dr. Indra Mawardi, ST. MT, Dr. Busra, SE. M.Si. CPISC, dan Ir. Muhammad Hatta, SST. MT yang juga Koordinator Humas dan Kerjasama. [Hamdani]