Banda Aceh -- Islam adalah agama yang penuh kedamaian. Karena itu, umat Islam harus dapat memastikan semua orang aman dan selamat dari kezaliman yang diakibatkan oleh sikap, tindakan, perilaku, serta kebijakan, baik yang berhhubungan dengan tetangga, masyarakat dan semua orang yang berinteraksi dengan kita, tidak boleh ada yang tersakiti, terlukai atau pun terusik.
Kabag Keistimewaan dan Keagamaan Biro Isra Setda Aceh Ustaz H. Sulaiman M. Hasan Lc, MA menyampaikan hal tersebut dalam khutbah Jumat di Masjid Raya Baitur Rahman, Banda Aceh, Jumat, (12/04/2024) kemarin.
“Ini merupakan makna dari puasa yang telah kita kerjakan di bulan Ramadhan lalu. Untuk itu, kita harus mampu menahan diri dari segala hal yang dapat merusak dan mencederai makna ukhuwah sesama muslim. Kita juga dituntut mampu menjaminnya bagi saudara kita lainnya,” tegas Anggota Majelis Pertimbangan Badan Kesejahteraan Masjid (BKM) Aceh ini.
Ustaz Sulaiman mengatakan, perintah menebarkan salam dan kedamaian tidak hanya dibatasi kepada orang yang kita kenal saja, tetapi berlaku secara umum menyeluruh kepada orang yang tidak kita kenal.
Ustaz Sulaiman menambahkan, menebarkan salam juga merupakan salah satu bentuk dari menebarkan rasa cinta dan kasih sayang sesama saudara seiman. Ini merupakan satu hal yang akan memuluskan seseorang untuk dimasukkannya ke dalam surga.
“Sekarang adalah hari yang paling tepat untuk kita memulai membuka lembaran baru, membuka pintu maaf, dan mengunjungi sesama saudara untuk kita saling memaafkan dan memperkuat silaturrahmi, karena disitu ada kekuatan dan keberkahan rezeki, serta berkah umur,” ungkap Ustaz Sulaiman.
Ia mengungkapkan, sekiranya ada konflik dan sengketa yang pernah terjadi antara kita dengan orang lain, maka maafkan dan lupakan saja (forgive and forget), sehingga semuanya akan menjadi indah dan bermakna, serta tidak menjadi penghalang bagi kita untuk menuju surga. [Sayed M. Husen]
