Oleh: Juariah Anzib, S.Ag*)
"Bulan Ramadan tidak hanya sebagai bulan untuk menjalankan ibadah puasa saja, melainkan bulan kemenangan bagi umat Islam."
Bulan Ramadan memiliki momen-momen penting bagi umat Islam, khususnya dalam peperangan. Hal ini sebagaimana disampaikan dalam ceramah singkat menjelang tarawih di Masjid Raya Baiturrahman Banda Aceh, Jumat 19 Ramadan 1445 Hijriah, 29 Maret 2024.
Bulan Ramadan tidak hanya sebagai bulan untuk menjalankan ibadah puasa saja, melainkan bulan kemenangan bagi umat Islam. Banyak kemenangan-kemenangan yang diraih umat Islam di bulan yang penuh berkah dan mulia ini.
Diantara kemenangan umat Islam di Bulan Ramadan adalah ketika terjadi perang Badar. Perang dahsyat yang terjadi pada 17 Ramadan tahun kedua Hijriah, bertepatan pada 13 Maret 625 Masehi.
Perlawanan yang tidak seimbang antara pasukan Islam dengan kafir Quraisy. Tentara Islam hanya berjumlah 313 orang, sedangkan pasukan Quraisy berjumah seribu orang.
Namun berkat pertolongan Allah Swt meskipun dalam kondisi berpuasa, semangat juang tetap membara. Hingga akhirnya umat Islam berhasil meraih kemenangan. Kafir Quraisy kalah dan lari pontang panting. Kehebatan Islam sungguh luar biasa.
Kemenangan berikutnya dibulan suci Ramadan adalat terjadinya penaklukkan Kota Mekkah yang disebut Fathu' Mekkah. Sungguh peristiwa yang menggemparkan. Rasulullah saw bersama para sahabat membebaskan Kota Suci Mekah dari tekanan kaum kafir Quraisy jahiliyah, yang selalu mengganggu dan mengancam keselamatan umat Islam yang berada di Kota Mekkah.
Pelanggaran perjanjian Hudaibiyah oleh kaum kafir Quraisy sebagai peluang besar bagi Rasulullah saw dan para sahabat untuk menaklukkan kota mulia ini. Membebaskan Mekkah dari kegaduhan menjadi kota beriman dan damai. Sejak saat itulah umat Islam mendapatkan ketenangan dan kenyamanan. Terlepas dari kekerasan dan kekejaman kaum Yahudi.
Selajutnya kemenangan umat Islam di bulan Ramadan adalah penaklukkan kerajaan besar Andalusia. Sebuah negara yang dihuni oleh orang-orang beragama Kristen. Kondisi rakyat yang sangat menyedihkan. Kezaliman merajalela dan kejahatan dimana-mana. Rakyat kecil tertekan, tertindas dengan kekuatan manusia-manusia biadab.
Andalusia berhasil ditaklukkan umat Islam tanggal 28 Ramadan 92 Hijriah, bertepatan 19 Juli 711 Masehi. Di bawah pimpinan seorang panglima besar Thariq bin Ziyad pada masa kekhalifahan Bani Umayyah bernama al-Walid bin Abdul Malik. Thariq bin Ziyat seorang panglima yang gagah perkasa dan pemberani. Kejayaan kerajaan Andalusia tidak bertahan lama. Akhirnya dapat dikuasai umat Islam di masa Dinasti Umayyah.
Selanjutnya perang Salib. Ibadah puasa adalah amalan pengekang hawa nafsu untuk menghilangkan sifat-sifat syaithaniah, sifat-sifat hewani, angkuh dan sombong. Sebagaimana disebutkan dalam peristiwa penaklukan Baitul Maqdis dalam perang Salib oleh seorang ulama Sunni Salahuddin al-Ayyubi. Ketika itu pasukan Salahuddin menyerang Baitul Maqdis dengan tujuan merebut kembali Baital Maqdis untuk mendirikan al-Aqsha.
Maka seorang aulia berkata, hendaknya sebelum memerdekakan Baitul Maqdis, merdekakanlah diri kalian sendiri terlebih dahulu. Baru setelah itu kalian merdekakan Baitul Maqdis.
Maksud dari perkataan aulia tersebut bahwa puasa termasuk berperang. Selain berperang dengan musuh yang berupa manusia juga berperang melawan musuh yang berasal dari diri sendiri, yaitu perang melawan hawa nafsu. Inilah musuh terbesar dan kuat yang harus segera kita singkirkan. Usaha ini tidaklah mudah, kecuali bagi orang-orang yang beriman dan beramal shalih.
Demikian di antara kemenangan umat Islam di bulan Ramadan. Kondisi berpuasa bukan halangan untuk meraih kemenangan. Justru keberkahan datang di bulan mulia ini sebagai bukti kebesaran Allah Swt. Mari kita muliakan bulan kemenangan ini dengan meningkatkan amal ibadah untuk meraih ridha Allah Swt. Mengenang peristiwa-peristiwa bersejarah yang dapat meningkatkan kecintaan terhadap perjuangan Islam. []
Editor: Sayed M. Husen
*) Penulis adalah penulis Buku Menapaki Jejak Rasulullah Dan Sahabat
