Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) Daerah Kota Banda Aceh meminta penyelamatkan masa depan demokrasi Indonesia. Pernyataan itu disampaikan secara terbuka oleh Ketua KAMMI Banda Aceh, M. Syauqi Umardhian, puluhan kader KAMMI Komisariat UIN Ar-Raniry, serta Universitas Syiah Kuala di Tugu Taman Ratu Safiatuddin, Banda Aceh, Sabtu, (10/02/2024) siang lalu. (Foto/ Ist)
Banda Aceh -- Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) Daerah Kota Banda Aceh meminta penyelamatkan masa depan demokrasi Indonesia. Pernyataan itu disampaikan secara terbuka oleh Ketua KAMMI Banda Aceh, M. Syauqi Umardhian, puluhan kader KAMMI Komisariat UIN Ar-Raniry, serta Universitas Syiah Kuala di Tugu Taman Ratu Safiatuddin, Banda Aceh, Sabtu, (10/02/2024) siang lalu.
M. Syauqi menyampaikan tuntutannya antara lain, pertama, meminta netralitas pemerintah dan penyelenggara Pilpres 2024. Kedua, menuntut presiden, pemerintah daerah, dan penyelenggara Pilpres 2024 supaya melaksanakan konstitusi dan perundang-undangan dengan
sebaik-baiknya. Ketiga, mengajak seluruh elemen masyarakat Indonesia aktif mengawasi penyelenggaraan Pilpres 2024.
“Apabila Presiden Indonesia dan Penyelenggara Pilpres 2024 tidak melaksanakan konstitusi dengan sebaik-baiknya, maka kami menuntut turun dari jabatan mereka,” tegasnya.
M. Syauqi menyampaikan, pernyataan sikap ini merupakan gerakan nasional KAMMI yang dilakukan setiap wilayah dan daerah di Indonesia, dalam rangka menyelamatkan masa depan demokrasi Indonesia.
“Kita menyampaikan pesan, bahwa KAMMI bukan orang-orang yang tinggal diam terhadap kerusakan demokrasi, yang sedang tarjadi di negeri ini. Kami fokus pesan kepada pemerintah, penyelenggara pemilu, dan seluruh elemen masyarakat Aceh," pungkasnya. [Sayed M. Husen]