Wakil Rektor Bidang Akademik USK, Prof. Dr. Ir. Agussabti, M.Si (tengah), menyampaikan meteri pada acara sosialisasi SNPMB Tahun 2024 kepada seluruh Sekolah SMA/SMK/MA sederajat seluruh Aceh di Gedung AAC Dayan Dawood, Banda Aceh, pada Rabu, (31/01/2024) (Foto/Ist).
Banda Aceh -- Universitas Syiah Kuala (USK) menyediakan kuota sebanyak 10.240 orang untuk penerimaan mahasiswa baru tahun ajaran 2024/2025. Informasi ini disampaikan Rektor USK Prof. Dr. Ir. Marwan saat membuka kegiatan sosialisasi Seleksi Nasional Penerimaan Mahasiswa Baru (SNPMB) Tahun 2024 kepada seluruh sekolah SMA/SMK/ MAN dan sederajat seluruh Aceh di Gedung AAC Dayan Dawood, Banda Aceh, Rabu, (31/01/2024).
“USK pada tahun ini akan menerima kuota sebanyak 10.240 orang. Untuk itu, mari kita dukung anak-anak kita agar bisa menempuh pendidikan tinggi di USK,” ucap Prof Marwan.
Ia mengungkapkan, jumlah kuota tersebut akan terbagi pada tiga jalur seleksi nasional penerimaan mahasiswa baru. Rinciannya adalah 30% untuk jalur Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP), 35 persen jalur Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (SNBT) dan 35 persen jalur seleksi Mandiri.
Oleh sebab itu, Prof Marwan menilai kegiatan sosialisasi sangatlah penting. Tujuannya, agar masyarakat mendapatkan informasi yang akurat terhadap proses seleksi penerimaan mahasiswa baru tersebut. Mengingat selama ini masih ada masyarakat yang mendapatkan informasi yang tidak benar terhadap seleksi penerimaan mahasiswa baru ini.
Selain itu, ada beberapa kebijakan baru yang perlu diketahui. Di antaranya, jumlah pilihan prodi dan bagi peserta yang sudah dinyatakan lulus SNBP, maka ia tidak bisa lagi mengikuti dua jalur seleksi lainnya yaitu SNBP dan Mandiri.
Kegiatan sosialisasi ini dilaksanakan secara luring dan daring yang pesertanya terdiri dari Kepala Sekolah, operator dan siswa. Adapun jumlah peserta yang hadir secara luring sebanyak 300-an orang dan daring sebanyak 500 peserta.
Selanjutnya, Wakil Rektor Bidang Akademik USK Prof. Dr. Ir. Agussabti, M.Si juga mengingatkan pihak sekolah atau orang tua untuk membimbing anaknya agar memilih program studi yang betul-betul diminatinya, serta dapat menakar kemampuannya saat memilih prodi tersebut.
Hal ini penting agar mereka tidak merasa salah jurusan ketika nanti kuliah di perguruan tinggi.
“Sebab merekalah yang nantinya akan menjalani kegiatan kuliah. Jadi mohon, jangan karena ego orang tua, lantas memaksakan anak kita kuliah di prodi yang tidak mereka minati,” ucap Agussabti. [Sayed M. Husen]