Amil Baitul Mal Aceh menyalurkan bantuan untuk pembangunan sanitasi bagi mustahik di Aceh Barat Daya.(Foto/Ist)
Banda Aceh -- Baitul Mal Aceh (BMA) menyalurkan zakat senilai Rp 84,3 miliar kepada 37.729 mustahik seluruh Aceh pada tahun 2023. Penyaluran zakat dilakukan dalam berbagai bentuk kegiatan, diantaranya sektor kesehatan, pendidikan, sosial, ekonomi, dan syiar Islam, baik yang bersifat konsumtif maupun produktif.
Anggota Badan BMA, Mukhlis Sya’ya ST menjelaskan, zakat tersebut telah memberikan kontribusi signifikan dalam memberikan akses modal dan mendorong semangat berdikari bagi sekitar 2.000 mustahik melalui program modal usaha ultra mikro dan Zakat Family Development.
“Serapan zakat kita manfaatkan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi keluarga kurang mampu mencapai 11,6 miliar rupiah. Semoga ini membuat mustahik lebih mandiri dan berdaya," ujar Mukhlis pada media ini Jumat, (19/01/2024).
Selain itu, sebut Mukhlis, zakat yang dikelola BMA juga berkontribusi dalam menanggulangi masalah stunting yang menjadi fokus Pemerintah Aceh. Selama tahun 2023, zakat yang disalurkan untuk penanggulangan stunting, melalui penyediaan makanan bergizi dan fasilitas sanitasi bersih, mencapai Rp 4,53 miliar dengan penerima manfaat sebanyak 608 keluarga di Aceh.
"Selain mematuhi ketentuan fikih zakat, Baitul Mal juga memperhatikan persoalan-persoalan terkini yang dihadapi masyarakat miskin, sehingga zakat mampu menjawab tantangan sesuai zaman," jelas Mukhlis.
Di sisi lain, Kepala Sekretariat BMA, Amirullah, SE, M.Si, Ak, menjelaskan, kontribusi zakat memiliki nilai besar dalam peningkatan kualitas hidup masyarakat kurang mampu di Aceh. Berbagai cerita keberhasilan mustahik dan dampak zakat dapat diakses oleh publik melalui akun media sosial dan kanal YouTube resmi BMA.
"Publikasi ini kita lakukan untuk mendorong lebih banyak muzaki agar hatinya tergerak berzakat melalui Baitul Mal," kata Amirullah. [Sayed M. Husen]