Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia, Drs. Teten Masduki hadir sebagai Milad Reader, sedang menyampaikan orasi ilmiah pada Milad USK ke-62. (Foto/Ist)
Banda Aceh -- Universitas Syiah Kuala (USK) menggelar Sidang Terbuka Senat Akademik Universitas dalam rangka mempringati milad perguruan tinggi ini ke 62 tahun di Gedung AAC Dayan Dawood, Banda Aceh, Jumat (08/12/2023) kemarin.
Dalam kegiatan tersebut, Rektor USK Prof. Dr. Ir. Marwan menyampaikan dalam laporannya bahwa saat ini USK telah berada di jalur yang tepat atau on the track menuju world class university.
“Kita bersyukur kepada Allah, dalam usia ke 62 tahun ini USK semakin dekat kepada visinya yaitu universitas sosio-teknopreneur yang inovatif, mandiri, dan terkemuka di tingkat global,” ucapnya.
Hal ini berdasarkan beberapa pencapaian penting yang menjadi parameter USK untuk menuju kampus level dunia tersebut. Di antaranya adalah, keberhasilan USK meraih statusnya sebagai Perguruan Tinggi Badan Hukum (PTN BH). Pencapaian ini kian lengkap setelah USK berhasil meraih akreditasi institusi terbaiknya yaitu unggul.
Selain itu, sejumlah lembaga pemeringkatan dunia pun menempatkan USK dalam posisi yang cukup mengesankan. Misalnya, Times Higher Education (THE) dalam kategori World University Rangking, yang menempatkan USK pada posisi 1201–1500th dan 9 besar rangking nasional.
Indikator lainnya semakin bertambahnya program studi USK yang terakreditasi internasional yaitu 8 prodi dan 11 prodi lainnya dalam proses, serta semakin bertambahnya jumlah mahasiswa asing yang studi di kampus ini. Termasuk pula reputasi peneliti USK yang semakin diakui dunia.
Prof. Marwan menilai, seluruh pencapaian ini tidak lepas dari dukungan semua pihak untuk membangun kampus ini. Untuk itulah, ia menyampaikan terima kasih dan apresiasi yang tinggi atas dukungan kepada USK selama ini khususnya dari masyarakat Aceh.
“USK akan terus berbenah, masih banyak hal perlu diperbaki dan ditingkatkan. Kami memohon dukungan dan doa semua pihak agar USK bisa selaras dengan statusnya, visinya dan target capaian kinerjanya,” ucap Prof. Marwan.
Ketua Majelis Wali Amanat USK Dr. Safrizal ZA, M.Si mengatakan, USK berhasil membuktikan eksistensinya sebagai institusi pendidikan baik di level nasional maupun internasional. Menurutnya, kunci keberhasilan USK ini adalah karena adanya kesadaran fundamental untuk terus berkembang dan tidak gampang menyerah.
“Ya kemauan untuk terus berubah, keinginan untuk terus beradaptasi, dan kemauan terus berinovasi menjadi kunci bagi USK untuk memaknai dan mengimplementasikan tugas kelembagaannya dalam bingkai Tri Dharma Perguruan Tinggi,” ucapnya.
Pada Milad kali ini, Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia, Drs. Teten Masduki hadir sebagai Milad Reader. Dalam orasi ilmiahnya, Teten Masduki mengapresiasi peran USK melalui Atsiri Research Center (ARC) yang mampu mendorong industri nilam Aceh, serta mendukung kinerja kementeriannya dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi Indonesia.
“Kami sudah kerja sama dengan Universitas Syiah Kuala untuk bagaimana USK menjadi ahli pengembangan hilirisasi minyak nilam,” ucapnya.
Teten Masduki mengungkapkan, saat ini sektor industri hanya memberikan kontribusi 18 persen terhadap PDB, sementara UMKM menyumbang 61 persen. Hal ini bermakna ekonomi nasional itu sebenarnya adalah ekonomi UMKM.
Untuk itulah, ia mengajak USK serta perguruan tinggi lainnya bersama-sama melahirkan generasi muda yang berjiwa entrepeneurship.
“Saya ingin mengajak, sekali lagi perguruan tinggi untuk berkolaborasi dalam menyiapkan talenta muda, mengembangkan kelas menengah yang lebih kuat, inovatif dan melahirkan entrepreneur muda yang kompetitif sebagai penggerak pembangunan nasional jangka panjang,” ucapnya.
Pada kegiatan ini USK menyerahkan penghargaan ARC Awards kepada Teten Masduki, dan penghargaan kepada tenaga pendidik berprestasi, tenaga kependidikan berprestasi, dan pranata laboratorium pendidikan berprestasi di lingkungan USK. [Sayed M. Husen]