Suasana Khanduri Blang Gampong Bugeng Kecamatan Jangka, Kabupaten Bireuen Sabtu, (16/12/2023). (Foto/ Muliyadi)
Bireuen - Masyarakat Gampong Bugeng Kecamatan Jangka Kabupaten Bireuen pada Sabtu, (16/12/2023) mengadakan kenduri turun sawah (khanduri blang) yang dilaksanakan di Meunasah Gampong Bugeng.
Keuchik Gampong Bugeng Imran pada media ini mengatakan bahwa kenduri blang kali ini pelaksanaanya terpaksa diadakan di Meunasah karena dalam kondisi hujan.
"Hal ini berbeda dengan tahun sebelumnya, yang diadakan di lapangan terbuka dan dihadiri hampir seluruh masyarakat tani," katanya.
"Sebelum makan kenduri terlebih lebih dahulu Tgk Imum membacakan Surah Yasin bersama dan ditutup dengan doa bersama," tambahnya.
Tgk. Imam mengatakan, Kenduri Blang ini merupakan budaya atau adat istiadat (reusam) yang dilaksanakan setiap akan dilaksanakannya musim tanam padi di Aceh, sebagai upaya menjalin kekompakan sekaligus momen untuk menyampaikan segala peraturan menyangkut dengan turun sawah dan setiap petani harus mengikuti reusam ini.
Sementara itu selesai membaca doa Keujrun Blang Mutti Bin Ali diwakili oleh Ihsan Munandar, S.Hi, membacakan hasil keputusan musyawarah gampong tentang peraturan (Treun U Blang) turun ke sawah tahun 2023 diantaranya pertama, adalah pada masa tenang setelah kenduri blang selama 3 hari.
Kemudian, kedua saluran induk dibersihkan oleh pihak Keujrun Blang, ketiga, saluran cacing (saluran kecil) dibersihkan oleh pemilik/penggarap sawah masing-masing sesuai jemba (batas) yang telah dibagikan oleh Keujrun.
Keempat, apabila jeumba diupahkan harga Rp.5000,/meter, kelima, dilarang membajak sawah apabila jeumba belum bersih,
Selanjutnya keenam, tugas Keujrun Blang mengairi air ke dalam saluran bukan ke dalam sawah, ketujuh, mengairi air kedalam sawah tugas masing-masing pemilik sawah.
Ke delapan, jadwal air untuk Gampong Bugeng malam sampai hari Jumat, dan sembilan, ketika panen pihak Keujrun akan mengambil padi air dalam satu rate minimal 3 aree. [Muliyadi]