Aceh Besar - Tiga Sekolah Menengah Kejuruan Pusat Keunggulan (SMK-PK) yang berada di Kabupaten Aceh Besar berkolaborasi menggelar Workshop Peningkatan Kapabilitas Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) selama tiga hari, yakni 17-19 Oktober 2023.
Adapun ketiga SMK yang berkolaborasi menggelar workshop tersebut adalah SMKN 1 Al Mubarkeya, SMK PP Negeri Saree, dan SMKN 1 Kota Jantho. Kegiatan tersebut merupakan bagian dari kegiatan Program SMK PK Tahun 2023.
Informasi ini disampaikan Kepala SMKN 1 Al Mubarkeya Sukmanil Fuadi, S.Ag.,M.Pd yang menjadi tuan rumah kegiatan workshop tersebut, didampingi Kepala SMKN 1 Kota Jantho Hasnawati, D.Pt.,MP dan Kepala SMK PP Negeri Saree Muhammad Amin, SP.,MP pada media ini Selasa, (17/10/2023).
Ketua Cabang Dinas (Ka. Cabdin) Aceh Besar Syarwan Joni, S.Pd.,M.Pd saat membuka kegiatan tersebut mengatakan, keselarasan kurikulum dengan dunia kerja dan dunia industri merupakan hal yang utama yang harus diperhatikan.
"Salah satu ciri khas SMK-PK kita tingkatkan kerja sama dengan industri. Sehingga nantinya lulusan SMK akan terserap ke dunia kerja dan dunia industri," ujar Syarwan Joni.
"Saya memberikan apresiasi yang tinggi kepada kepala sekolah dan guru-guru yang sudah berhadir dalam kegiatan ini," lanjutnya.
Kemudian terkait dengan kegiatan job fair ke depan, Kepala Cabang Dinas Aceh Besar itu berharap akan bermanfaat, baik untuk SMK, maupun untuk lulusan.
Selanjutnya, Pengawas dan Pembina SMK Drs. M. Akbari AR, MA, yang juga menjadi pemateri dalam kegiatan tersebut memberikan simulasi kepada peserta untuk mengisi lembar observasi lesson study, yang berkas isiannya sudah disiapkan.
Akbari mengingatkan, ketika melakukan observasi di kelas, jangan sampai menganggu proses belajar mengajar.
"Jangan menganggu proses belajar mengajar, saya tak mau proses belajar mengajar terganggu," kata Akbari.
Koordinator Tim Pendamping SMK-PK dari Politeknik Negeri Lhokseumawe (PNL), Ir. Azwar Yunus, ST.,M.Sc yang juga menjadi pemateri pada kegiatan workshop tersebut menyampaikan, bahwa sistem harus berjalan seimbang, satu saja tidak jalan, maka sistem tidak akan maksimal.
"Oleh sebab itu, butuh kepala sekolah yang piawai untuk memenej sistem supaya semua berjalan," ujar lulusan S2 Material Science & Engineering Tu Delf Belanda pada 2009 ini.
Terkait kegiatan yang dilaksanakan khususnya kegiatan SMK-PK harus jelas perencanaan, harus ada input dan harus ada out put.
"Maka hari ini jika ada kekurangan harus ada evaluasi. Termasuk penyempurnaan kurikulum dan perencanaan berbasis data, dan lain-lain sesuai output yang diharapkan dari kegiatan ini," pungkasnya.
Pantauan media ini, kegiatan workshop tersebut diikuti oleh guru dan tenaga kependidikan (tendik). [Hamdani]
