Banda Aceh -- Sekolah Luar Biasa The Nanny Children Center (SLB TNCC) Banda Aceh kembali melakukan program pengembangan dan pemberdayaan siswa disabiltas dalam bentuk pelibatan siswa istimewa mengikuti kegiatan pawai budaya dalam rangka peringatan 78 tahun Indonesia merdeka di Banda Aceh, Sabtu, (19/08/2023) kemarin.
Kepala SLB TNCC DM Ria Hidayati, S.Psi,M.Ed pada media ini Minggu, (20/08/2023) menjelaskan, dengan berbekal persiapan yang singkat dan dukungan orangtua yang antusias banyak siswa yang bisa diikutsertakan dalam pawai budaya, dengan beragam baju adat seperti pakaian adat Aceh, Jawa, Padang, Papua dan Gayo, serta profesi seperti chef, guru, pilot, dokter, perawat, tentara dan ustaz.
Dia menambakan, kegiatan tersebut diikuti sekitar 4.000 peserta dari berbagai sekolah jenjang SD sampai SMA di Kota Banda Aceh berlangsung meriah. Adapun rute pawai mulai dari Lapangan Blang Padang, Museum Tsunami, pendopo gubernur, simpang Kodim, Masjid Raya Baiturrahman, Pasar Aceh, dan kembali ke Blang Padang.
Menurut Ria Hidayati, penting sekali mengikutsertakan siswa istimewa dalam pawai budaya, sebagai bentuk pembelajaran dari pengalaman baru dengan langsung terjun ke lapangan. Selama ini siswa dikenalkan beragam budaya melalui pelajaran PPKN.
“Mereka senang sekali bisa langsung melihat beragam budaya di lokasi pawai,” ungkapnya.
Dia berharap, tahun berikutnya siswa SLB TNCC lebih banyak lagi yang berpartisipasi mengikuti pawai, jika memungkinkan dapat melibatkan orangtua dengan seragam profesi yang semakin beragam, agar kekompakan antar warga sekolah semakin kuat.
“Selain itu, terlibatnya lebih banyak SLB lainnya yang bisa ikut sangat diharapkan, sehingga siswa istimewa semakin diakui oleh masyarakat, karena terus diikutsertakan dalam kegiatan sosial budaya,” katanya.
Sementara Koordinator Lapangan Pawai Budaya, Eva Yulita SSosI menjelaskan, kegiatan pawai diikuti sekitar 60 siswa SLB TNCC, guru pendamping, tenaga pendidikan, dan orang tua murid.
“Seragam merah putih menjadi tanda pasukan SLB TNCC yang sangat semangat sejak awal perjalanan hingga kembali ke rute awal dalam barisan yang tertib,” ujarnya. [Sayed M. Husen]