Aceh Utara - Namanya di jagad maya akrab dipanggil Buurik, banyak orang mengira nama atau sebutannya ini bernada negatif atau tidak sopan untuk disebut di depan publik.
Padahal sebutan akronim dari Buu Rika (Buurik) ini menjadi personanya dari pemilik nama asli Rika Andriani sejak menjadi guru les bahasa Inggris saat ia duduk di bangku kuliah pada tahun 2005 silam di kampus daerah Darussalam, Banda Aceh.
Kehadiran Buurik di jagad maya termasuk sosok yang viral lewat resep-resep makanan khas Aceh. Banyak mahasiswa atau ibu-ibu muda menjadikan akun medsosnya sebagai rujukan untuk memasak sehari-hari.
Kecintaan Buurik akan kuliner Aceh sudah dimulai sejak berada di bangku sekolah menengah pertama, ia rajin memperhatikan bumbu-bumbu memasak saat orang tua memasak di rumah.
"Mamak dan bunda (adik mamak) adalah sosok dimana Buurik belajar masak, khususnya mengenal bumbu-bumbu dapur. Dari sejak SMP, saya sudah mulai belajar memasak sampai lanjut di SMA," sebutnya, Minggu, 6 Agustus 2023 di kediamannya di Paloh Lada, Kecamatan Dewantara.
Ilmu dan pengalaman yang dipelajari Buurik akhirnya menjadi pegangan saat merantau ke Banda Aceh untuk menempuh pendidikan di Fakultas Teknik Universitas Syiah Kuala (USK) pada tahun 2005.
Belajar di jurusan Teknik Kimia tidak membuat Buurik lupa akan kadar bumbu, ia mengasahnya saat menjadi anak kos. Banyak dari teman-teman kos juga mengincar masakan Buurik.
"Saat ngekos di Darussalam, ilmu-ilmu perbumbuan mulai diterapkan. Dan hasil diterima oleh mulut-mulut anak kos. Mereka pada senang dengan masakan Aceh yang kadang mereka rindu akan masakan rumahan," sebutnya.
Tidak jarang, teman-teman kosan juga rekues untuk masak menu-menu tertentu.
"Pada waktu itu memang medsos belum sepopuler sekarang, jadi menu-menu yang dimasak disaat libur kuliah hanya dicatat saja di buku catatan agar tidak lupa. Teman-teman kosan juga sering rekues untuk masak menu yang mereka kangen dari rumah, jika bumbunya tidak tahu langsung tanya ke mamak di rumah," pungkasnya.
*Lulus Sarjana, Kerja Kantoran danQ Istiqamah di Dapur*
Usai menyelesaikan sarjana, Buurik sempat mengenyam bangku kantoran yang tidak linier dengan dengan jurusan yang ia pilih saat kuliah.
Pengalaman kantoran ini pun membuat ia harus berpindah tempat dari kuliah di Banda Aceh dan kemudian harus siap ditempatkan di tempat baru bekerja di Meulaboh selama hampir 3 tahun dan kemudian di Lhokseumawe hingga tahun 2018.
"Tahun 2018 saya mengundurkan diri dari perusahaan tersebut, akhirnya memberanikan diri untuk berwirausaha dari rumah dengan membuka usaha kue kering marke dan dari sini awal mulai berbagi konten masakan di Instagram," ujar wanita kelahiran 36 tahun silam tersebut.
Perjalanan Buurik di dunia konten masak memasak ini juga sempat mengundang salah satu televisi nasional untuk mewawancaranya langsung pada tahun 2020 lalu disaat Covid-19 melanda Indonesia.
Akun @andrianika_ akhirnya ramai dilirik oleh publik, khususnya kaum hawa, tidak jarangan banyak sekali DM atau inbox yang masuk ke akunnya untuk menanyakan resep-resep.
"Resep-resep yang saya bagikan sebenarnya mudah untuk ditemukan, apalagi saat ini fitur guide sudah ada di Instagram, jadi hanya tinggal melihat kategorinya saja, mulai dari menu olahan sayuran, ikan, daging dan lainnya sudah ada. Bisa juga lewat tagar atau hashtag sehingga mudah untuk ditemukan karena sejumlah resep juga sering direcook oleh followers," pintanya.
Keaktifan Buurik di Instagram juga sempat mengundang ketertarikan Janet DeNeefe, salah satu pegiat dan penulis kuliner asal Australia yang kini menetap di Bali untuk mencoba menu masakan Aceh.
"Tahun 2020, saya sempat live cooking via zoom bersama bu Janet, beliau meminta saya secara private untuk belajar menu masakan Aceh, waktu itu saya masih ingat kami belajar untuk memasak manok masak mirah (ayam masak merah)," sebutnya yang baru-baru ini akhirnya berjumpat langsung dengan Janet dan bisa masak bareng di Gampong Lubok Sukon, Aceh Besar beberapa waktu lalu.
Pengalaman seru Buurik lewat konten masak ini ternyata memberikan inspirasi bagi banyak followers, mereka banyak menjadikan konten Buurik sebagai contekan untuk menu rumahan disaat bingung harus masak apa di rumah.
"Banyak yang DM atau langsung komentar di akun IG atau Tiktok, lewat dari itu juga akhirnya saya tambah semangat membagikan resep dan tips masakan. Ada beberapa menu yang bisa dibilang viral dan di-recook oleh follower, seperti tips ungkep ayam potong, resep sie reuboh, resep sate matang beserta kuahnya, resep bumbu mi aceh, dan banyak lainnya," tutur alumni SMAN 1 Kota Lhokseumawe tersebut.
Nah, bagi yang penasaran dengan menu masakan serta tips memasak dari Buurik, bisa langsung kepo di Instagram atau Tiktok lewat akun @andrianika_ yang pastinya ada banyak resep yang bisa dicoba di rumah.
—
Rika Andriani lahir di Bangka Jaya, 27 Januari 1987. Ibu rumah tangga dengan dua anak ini aktif sebagai konten kreator dan influencer masakan. Aktifitasnya ini bisa ditemukan di akun Instagram dan TikTok yang membagikan sejumlah konten bumbu atau resep-resep masakan khas Aceh pada khususnya serta menu-menu kuliner lainnya.
Menempuh kuliah di jurusan Teknik Kimia USK pada tahun 2005. Pernah bekerja sebagai treasury dan accounting officer di salah satu anak perusahaan PT Philip Morris Indonesia yang berada di Meulaboh dan Lhokseumawe. Setelah berhenti bekerja pada tahun 2018, ia memfokuskan diri untuk membuat konten di media sosial dan pada media 2018 membuka usaha kue kering marke (dengan brand markriting) yang dipromosikan juga lewat media sosial.
Selain fokus usaha kue kering juga membuka usaha Dish by BQ (yang kini terdaftar sebagai merek usaha Booriq Kitchen) fokus pada kue kering dan menu masakan rumahan. Ditengah usaha tersebut, Rika giat membagikan resep-resep masaknya di akun Instagram dan TikTok dan sempat viral dengan sejumlah menu-menu masakan khas Aceh. [M. Jafar Peunteut]