Anak-anak Papua terlihat gembira menerima daging qurban yang dibagikan Laznas Dewan Dakwah sebagai bagian dari suiar Islam di Tanah Papua (Foto/ Ist)
Papua – Ustadz Rizqi Fadhilah, da’i muda asal Bekasi, Jawa Barat, yang dikirim oleh Dewan Da’wah untuk mengabdi di pedalaman Kampung Werianggi, Distrik Nikiwar, Teluk Wondama, terus istiqamah melakukan pembinaan dan syiar dakwah kepada masyarakat binaannya.
Kampung Werianggi merupakan salah satu kampung minoritas muslim. Syiar dakwah Islam sangat dihidupkan untuk menjaga ukhuwah, baik antar sesama muslim maupun pemeluk agama lain. Karena itulah, bagi Ustadz Rizqi, momen hari raya Idul Adha menghidupkan semangat dan antusiasme agar tumbuh rasa saling berbagi dan hidup damai tanpa konflik.
Tahun ini, Ustadz Rizqi Fadhillah begitu bersyukur karena masih mendapat kiriman hewan qurban sapi dari donatur Laznas Dewan Dakwah untuk umat binaannya di kampung Werianggi ini. Tahun lalu, ia hanya mendapat satu ekor sapi, sedangkan tahun ini ia mendapat tiga ekor sapi.
“Kami bersamavmasyarakat setempat berusaha maksimal untuk membagikan daging sapi kurban kepada seluruh masyarakat muslim minoritas dan sebagian masyarakat non-muslim,” kata Ustadz Rizqi Fadhillah.
Pada Kamis (29/06/2023) lalu, tempat Ibadah Nurul Hidayah Werianggi menjadi pusat perayaan hari raya Idul Adha bagi masyarakat di sekitarnya, seperti Kampung Karuan, Kampung Mamisi, Kampung Kurei, Kampung Werabur, dan Kampung Tamoge. Ustadz Rizqi Fadhillah diminta untuk menjadi khatib salat ‘id.
Setelah itu, Ustadz Rizqi Fadhillah bersama masyarakat semangat bergotong-royong untuk memotong tiga hewan qurban sapi tersebut dan mendistribusikannya kepada masyarakat di kampung-kampung sekitar. Ustadz Rizqi berharap dengan adanya qurban ini, masyarakat bisa hidup damai, nyaman, dan tanpa konflik.
“Hal ini tentu dengan harapan tidak hanya menguatkan dakwah di lokasi setempat, tetapi bisa juga menguatkan ukhuwah Islamiyah dan ukhuwah basyariyah, kemanusiaan. Dengan menyebarkan daging kurban di pelosok, setidaknya masyarakat muslim dapat hidup nyaman, damai, berdampingan tanpa konflik agama,” kata Ustadz Rizqi. [Sayed M. Husen]