Bireuen - Pesantren Modern Ummul Qura Indonesia (UQI) menyerahkan ijazah kepada santri Tingkat Ma'hadul Wustha. Kegiatan tersebut dilaksanakan di Musala UQI yang terletak di Desa Paya Meuneng, Kecamatan Peusangan, Kabupaten Bireuen, Provinsi Aceh, Sabtu, (17/06/2023).
Dalam kesempatan itu Direktur UQI Dr. Ustadz Dhiauddin dalam sambutannya di hadapan wali santri dan santri tingkat tiga memberikan wejangan dan menjelaskan segala hal selama proses pembelajaran santri selama tiga tahun ke belakang.
"Alhamdulliah, perkembangan anak-anak luar biasa, walaupun mereka masuk disaat kondisi negara sedang dilanda pandemi Covid-19. Hebatnya, tak ada angkatan ini yang putus studi, alias tidak ada yang keluar," kata Ustadz Dhiauddin.
"Dengan ini kami mengucapkan terimakasih kepada bapak dan ibu santri yang telah mempercayakan UQI untuk mendidik anak-anaknya pada kami," lanjutnya.
Menurut Ustadz Dhiauddin, ada indikator perkembangan kemampuan anak selama dididik di UQI, terutama di hafalan Juzz Al Qur'an, "dimana pada saat masuk ke mari, ada yang zero juzz, artinya tak hafal satu juzz pun, tapi sampai di sini, ada yang sudah hafal 17 juzz. Alhamdulillah," terangnya.
"Kepada anak-anak, kami berpesan untuk menjadi hafids Qur'an, semoga ke depan semakin bertambah hafalannya," ujarnya.
Ustadz Diauddin mengatakan, Program Pendidikan di UQI adalah enam tahun, untuk hari ini bukan perpisahan, tapi hanya pembagian rapor.
"Maka berbahagialah kepada ayahanda dan ibunda yang melanjutkan ke kelas 4 di UQI. Karena ke depan makin banyak program yang kami tawarkan. Seperti akan menampakkan anak-,anak di Kampung Inggris dan juga akan ada pertukaran pelajar," paparnya.
Menurut Ustadz Dhiauddin, hal ini dimaksudkan supaya santri punya wawasan internasional.
"Kami berharap mereka akan mengisi berbagai sektor di berbagai belahan dunia. Tantangan ke depan sangat barat, mereka saat ini hidup dalam teknologi yang canggih, android, email, dan lain-lain sudah akrab dengan mereka, saat generasi kita tak tahu itu," ungkapnya.
Terakhir dalam keselamatan itu, Ustadz Dhiauddin juga mohon maaf jika selama ini mungkin mereka kurang baik dalam memberikan pelayanan.
"Kami minta maaf dalam tiga tahun ini jika kami memberikan pelayanan yang kurang baik," pungkas Ustadz Dhiauddin. [Hamdani]