Banda Aceh -- Program Studi Pendidikan Profesi Apoteker (PSPPA) Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Universitas Syiah Kuala (USK) menggandeng empat industri farmasi ternama dan lembaga farmasi TNI AD untuk menjalankan proses kerja praktik profesi bagi para mahasiswanya.
Hal ini disampaikan oleh Ketua Jurusan Farmasi FMIPA USK, Tedy Kurniawan Bakri, MSi, Apt di Jurusan Farmasi FMIPA USK, Kamis, (08/06/2023).
Adapun keempat industri farmasi tersebut adalah PT. Kimia Farma Industri, PT. Guardian Pharmathama, PT. Boehringer Ingelheim, dan PT. Bayer Indonesia.
Tedy Kurniawan mengatakan, PSPPA secara resmi memperoleh izin operasional pada 22 Agustus 2022 dan mulai menerima mahasiswa angkatan pertama 14 Desember 2022. Sebanyak 40 orang mahasiswa PSPPA saat ini sedang menyelesaikan praktiknya di rumah sakit, puskesmas, apotik, dan distributor obat.
“Selanjutnya, mereka akan melanjutkan praktik kerja profesi apotekernya di industri farmasi. Metode belajar di PSPPA adalah full praktik, baik di semester satu maupun semester dua. Para mahasiswa akan melakukan praktikum di berbagai instansi yang berbeda, mulai dari rumah sakit hingga industri farmasi,” ujarnya.
“Saat ini kita sedang dalam tahap pengajuan akreditasi pertama. Insya Allah bulan Desember nanti nilai akreditasinya sudah keluar, sehingga para lulusan apoteker generasi pertama ini tercatat dengan nilai akreditasi tersebut,” katanya.
Sebelumnya, tambah Tedy Kurniawan, Program Studi (Prodi) Sarjana FMIPA USK juga secara resmi telah memperoleh nilai akreditasi unggul dari Lembaga Akreditasi Mandiri Perguruan Tinggi Bidang Kesehatan (LAMPTKes). Keputusan tentang capaian nilai akreditasi Prodi Farmasi USK telah disampaikan oleh LAMPTKes sejak Maret lalu.
Prodi Farmasi USK telah diasses oleh dua asesor LAMPTKes pada 21-23 Februari 2023. Assesmen lapangan tersebut dilakukan untuk mengkonfirmasi kesesuaian data yang telah dituliskan dalam boring akreditasi dengan kenyataan di lapangan. Beberapa aspek penilaian di antaranya adalah kualitas layanan, proses pembelajaran, kelengkapan sarana prasarana, hingga sumber daya manusia.
Ketua Departemen Farmasi USK Lidya Septa Desiyana MSi Apt menyampaikan, proses akreditasi ini telah berlangsung sejak setahun lalu, dimulai dengan pembentukan tim penyusun boring akreditasi dan pengumpulan data-data serta penulisan boring.
Dia menjelaskan, FMIPA USK secara keseluruhan memiliki 15 program studi, empat di antaranya program magister, tujuh program sarjana, satu program pendidikan profesi, dan dua program diploma.
“Enam program studi diantaranya telah berakreditasi unggul, dua prodi berakreditasi A, dua program studi berakreditasi baik sekali, tiga program studi berakreditasi B, serta dua program studi baru yang sedang dalam pengusulan nilai akreditasi,” pungkasnya. [Sayed M. Husen]