Banda Aceh -- Pendaftaran bagi calon anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) telah resmi dibuka sejak 1 Mei lalu oleh Komisi Independen Pemilihan (KIP) Aceh.
Sejak hari pertama, beberapa nama kandidat anggota DPD dari Dapil Aceh tercatat sudah mulai mendaftarkan diri dengan membawa berkas persyaratan yang diwajibkan.
Bersama itu, calon anggota DPD atas nama Dr H A Mufakhir Muhammad, MA juga turut mendaftarkan dirinya sebagai calon senator DPD periode 2024-2029 pada Sabtu, (06/05/2023) kemarin.
Kedatangan pria yang akrab disapa Ustadz Mufakhir bersama simpatisannya ini diterima langsung oleh Ketua KIP Aceh Syamsul Bahri beserta jajaran. Turut disaksikan Bawaslu dan rekan-rekan media.
Pendaftaran ini merupakan tahapan lanjutan usai setiap calon dinyatakan memenuhi syarat dukungan minimal pemilih sebanyak 2000 KTP dan jumlah sebarannya yang melalui proses verifikasi administrasi juga faktual.
Kabag Teknis Penyelenggaraan Pemilu, Fahmi dalam arahannya menyebutkan, berkas yang dibawa oleh calon ketika mendaftar akan diverifikasi oleh KIP Aceh, selanjutnya diberikan berita acara penerimaan jika semua persyaratan sudah sesuai dan terpenuhi.
Sementara itu, Ustadz Mufakhir ketika ditanyai terkait ihwal ini, ia berujar, agar proses pendaftaran yang dilakukan bisa berjalan baik, sehingga tidak ada kendala yang menghambat langkahnya untuk maju sebagai calon anggota DPD.
"Semoga semua prosesnya dilancarkan dan maksud atau hasil akhir dapat dinyatakan terpilih supaya dapat memberi maslahat lebih untuk umat dan bangsa," harapnya.
Ustadz Mufakhir mengaku telah melewati berbagai proses panjang untuk bisa mencalonkan diri sebagai anggota DPD, misalnya diawali dengan pengumpulan KTP, kemudian upload ke dalam
Sistem Informasi Pencalonan (Silon) dan sederet tahapan lainnya.
"Setiap calon sudah melalui fase verifikasi administrasi, selanjutnya verifikasi faktual dan semua ini butuh energi luar biasa serta kerja tim yang hebat. Tentu ini tidak mudah, tetapi kita terus berjuang lagi berupaya, wajib pula untuk berdoa dan yakin bahwa kekuasaan itu akan Allah Swt pergilirkan di antara manusia.” tandas pria yang selama ini bertugas sebagai dosen PNS bidang Tafsir Al-Qur'an di UIN Ar-Raniry Banda Aceh ini. [Sayed M. Husen]