Aceh Besar – Umat Islam sekarang masih berada di bulan Syawal, yang bermakna peningkatan. Nilai-nilai ketakwaan dan kebiasaan-kebiasaan baik yang didapatkan di bulan Ramadan hendaknya dapat dipertahankan. Hal itu disampaikan Koordinator Dai Kota Banda Aceh Ustaz Rustandi dalam Khutbah Jumat di Masjid Al Ikhlas, Kantor LAN, Kecamatan Darul Imarah, Jumat, (12/05/2023).
Ustaz Rustandi menguraikan, memang di bulan Syawal tidak ada perintah wajib puasa, kecuali puasa qadha karena sakit atau musafir di bulan Ramadan atau puasa nazar, tetapi ada puasa sunnah Syawal enam hari yang jika dikerjakan, pahalanya begitu luar biasa.
“Manis untuk dikenang dan sulit dilupakan, itulah bulan suci Ramadan,” tegasnya.
Dia menambahkan, umat Islam baru saja berpisah dengan bulan yang agung penuh keberkahan. Di bulan Ramadan semangat dan gairah beribadah begitu luar biasa, siang hari berpuasa, malamnya menghidupkan dengan berbagai macam aktivitas ibadah, mulai dari shalat tarawih, tadarus Al-Qur'an, i'tikaf, zikir, qiyamul lail, infak, sedekah, zakat mal, zakat fitrah dan amal lainnya.
“Semua itu mengantarkan kita kepada kedekatan dan keharmonisan hubungan dengan Allah Swt. Inilah yang Allah harapkan dalam ujung ayat perintah puasa, la'allakum tattaqun. Mudah-mudahan dengan ibadah puasa dan paket ibadah lainnya di bulan Ramadan kita akan menjadi orang-orang yang bertakwa,” harapnya.
Ustaz Rustandi menambahkan, kini Ramadan yang mulia dan berkah itu telah pergi meninggalkan kita, lalu apakah semangat dan gairah beribadah dan ketakwaan bisa bertahan setelah kepergiannya. Untuk itu, pesannya, perlu upaya dan usaha yang harus dipertahankan. "Jangan sampai ketika Ramadan pergi, semangat, dan gairah beribadah juga pergi dari diri kita. Jangan sampai ketakwaan yang sudah kita raih juga hilang tanpa bekas seiring kepergian bulan Ramadan," ingatnya.
“Semoga kita tetap dapat mempertahankan nilai-nilai takwa yang telah kita raih di bulan Ramadan yang lalu,” pungkasnya. [Sayed M. Husen]