Oleh: Muhammad Alfarizi*)
"...Nasabah yang tidak dapat menarik uang dari rekening mereka tentu saja akan merasa frustrasi dan tidak percaya pada lagi pada BSI..."
Insiden terkait dengan masalah teknis atau kesalahan sistem yang terjadi di Bank Syariah Indonesia (BSI) dan dampaknya pada pemasaran bank berbasis syariah itu belum juga usai.
Insiden teknis atau kesalahan sistem pada tabungan BSI yang menyebabkan lumpuhnya semua jenis transaksi, termasuk penarikan uang diduga akan memiliki dampak yang signifikan pada pemasaran bank tersebut ke depan.
Nasabah yang tidak dapat menarik uang dari rekening mereka tentu saja akan merasa frustrasi dan tidak percaya pada lagi pada BSI.
Nasabah mungkin juga khawatir dengan keamanan dana mereka dan merasa tidak yakin apakah BSI dapat dipercaya sebagai lembaga keuangan yang aman.
Dampaknya pada pemasaran tentu saja negatif dikarenakan kesalahan atau kegagalan teknis dalam sistem perbankan dapat membuat nasabah kehilangan kepercayaan pada bank tersebut, terutama jika masalah tersebut menyangkut keamanan dana mereka.
Apalagi kejadian ini menjadi viral di media sosial atau diberitakan secara luas di media massa, hal ini bisa memengaruhi citra dan reputasi BSI sebagai lembaga keuangan yang dapat dipercaya, serta dapat membuat calon nasabah menjadi ragu untuk membuka rekening di bank tersebut.
Dampak buruk ini juga bisa berlanjut pada pemasaran BSI, karena kepercayaan yang hilang sulit untuk dipulihkan dan bisa mempengaruhi keputusan nasabah untuk memilih BSI sebagai pilihan mereka untuk memenuhi kebutuhan keuangan mereka.
Oleh karena itu, penting bagi BSI untuk mengambil tindakan cepat dan tepat untuk memperbaiki sistem mereka serta memberikan solusi dan kompensasi yang memadai kepada nasabah yang terdampak insiden tersebut. Jadi pihak BSI tak hanya sekedar meminta maaf pada nasabahnya yang dirugikan.
Namun, jika insiden tersebut ditangani dengan baik dan cepat oleh BSI, dengan memberikan solusi yang memuaskan dan memperbaiki sistem mereka agar tidak terulang kembali, dampak buruk pada pemasaran dapat diminimalisir dan BSI masih memiliki peluang untuk memperbaiki citra dan reputasi mereka.
Untuk menghadapi insiden ini, BSI harus segera mengambil tindakan untuk memperbaiki sistem dan memberikan solusi yang memuaskan kepada nasabah yang terdampak.
Setelah "badai" ini berlalu, tentunya BSI juga harus memperbaiki citra dan reputasi mereka melalui kampanye pemasaran yang tepat dan efektif untuk membangun kembali kepercayaan nasabah dan meningkatkan citra BSI.
Dalam situasi seperti ini, upaya pemulihan citra dan reputasi BSI dapat memerlukan waktu dan usaha yang signifikan, tetapi dapat membantu mempertahankan loyalitas nasabah dan meningkatkan kepercayaan nasabah pada BSI sebagai lembaga keuangan yang aman dan terpercaya.
Tapi melihat dari berita yang sedang viral, tanggapan pihak BSI hanya meminta maaf dan menurut pendapat saya pribadi itu kurang etis dan tak tepat sasaran, dikarenakan kesalahan mereka yang merugikan banyak pihak, jadi seharusnya mereka para nasabah diberikan semacam konpensansi yang pantas dan adil akibat dampak yang ditimbulkan oleh kerusakan sistem BSI.
Kompensasi yang diberikan dapat berupa pengembalian biaya atau kerugian yang ditimbulkan, bagi hasil yang hilang akibat tidak dapat menarik uang, atau penawaran khusus dan diskon untuk produk atau layanan BSI yang berlaku selama periode waktu tertentu.
Hal ini sedikit banyak tentu akan membantu memperbaiki hubungan dengan nasabah dan membangun kembali kepercayaan nasabah pada BSI.
Selain memberikan kompensasi, BSI juga harus memastikan bahwa insiden seperti ini tidak terjadi lagi di masa depan.
Tentunya BSI harus meningkatkan keamanan dan keandalan sistem mereka dan melakukan pengawasan yang lebih ketat untuk menghindari kesalahan atau kegagalan teknis.
Selain itu, BSI harus meningkatkan pelatihan dan kesadaran karyawan tentang pentingnya keamanan dan privasi nasabah. Jika BSI mengambil tindakan yang tepat dan adil untuk memperbaiki insiden tersebut, serta memberikan kompensasi yang pantas bagi nasabah yang terdampak, maka BSI dapat memperbaiki citra dan reputasi mereka sebagai lembaga keuangan yang aman dan terpercaya. Semoga.
Sehingga tak menimbulkan kesan pada nasabah, BSI mengecewakan mereka. Duh! []
Editor: Hamdani
*) Penulis adalah Mahasiswa Jurusan Tata Niaga Prodi Akuntansi Lembaga Keuangan Syariah, Politeknik Negeri Lhokseumawe