Rakornas Ketahanan Ekososbud di Kendari Sulawesi Tenggara (Foto/Ist)
Kendari – Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia (Mendagri RI) Muhammad Tito Karnavian secara resmi membuka Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Bidang Ketahanan Ekonomi, Sosial dan Budaya Se-Indonesia di Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra), Selasa, (11/04/2023) lalu.
Rakornas dengan tema “Sinergi Memantapkan Kerukunan Sosial Masyarakat dalam Mewujudkan Pemilu Damai, Aman dan Harmoni" ini, bertujuan untuk memberikan kesepahaman bersama terhadap berbagai kebijakan dan upaya Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah dalam mengatasi potensi masalah sosial di tengah masyarakat. Khususnya dalam menciptakan kondisi aman saat menyambut pesta demokrasi Pemilu tahun 2024 mendatang.
Dalam arahannya, Mendagri Tito Karnavian mengajak seluruh Gubernur, Bupati, Walikota, dan Forkopimda, serta OPD terkait di lingkungan Provinsi dan Kabupaten/Kota se-Indonesia agar pemerintah daerah terus kompak untuk menjaga ketertiban keamanan, ketertiban, kedamaian serta menjaga harmonisasi di Indonesia.
Menteri Tito juga menjelaskan bahwa semakin besar kelompok akan semakin banyak perbedaan, dan tentunya potensi konflik akan semakin besar terjadi. Tito juga menambahkan berdasarkan ilmu manajemen konflik yang ia kuasai, jika mau membuat kelompok menjadi solid, maka harus mengangkat persamaan yang ada.
Sementara itu, Direktur Jenderal Politik dan Pemerintahan Umum Kemendagri RI Bahtiar, dalam sambutannya mengatakan bahwa rapat koordinasi ini sebagai upaya menciptakan iklim kondusif menghadapi Pemilu 2024.
"Dalam konteks hidup bernegara, dimensi sosial budaya sangat berpengaruh pada pembangunan politik dan ekonomi sehingga penting untuk dibahas, apalagi menghadapi pesta demokrasi Pemilu 2024," ungkapnya.
Pada kesempatan yang sama, Pj Walikota Lhokseumawe Dr. Imran, M.Si, MA.Cd juga menyampaikan bahwa merawat keberagaman merupakan salah satu tugas penting bagi pimpinan daerah dalam membangun masyarakat yang inklusif dan harmonis.
”Sebagai pemimpin daerah saya terus membangun dialog antara kelompok-kelompok yang berbeda di Kota Lhokseumawe dan tentunya memfasilitasi pertemuan yang terbuka dan produktif untuk meningkatkan pemahaman dan toleransi antara kelompok-kelompok tersebut” Tegasnya
Pj Walikota Imran juga menambahkan bahwa upaya untuk merawat keberagaman terus ia lakukan dengan mengedepankan prinsip-prinsip keadilan, kesetaraan, dan kepentingan bersama untuk memastikan keberagaman dapat menjadi sumber kekuatan dan harmoni bagi masyarakat.
”Kita akan tetap membangun kebijakan publik yang inklusif dan adil untuk semua warga sehingga dapat meningkatkan stabilitas sosial untuk mencegah ketimpangan yang dapat memicu konflik,” tutupnya. [Iswandy]