Baitul Mal Aceh (BMA) menerima kunjungan Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Cot Kala Langsa, Prof. Dr. Iskandar Budiman, MCL beserta rombongan. Anggota Badan BMA, Dr. Abdul Rani Usman, M.Si, menyambutnya di ruang rapat BMA (Foto/Sayed M. Husen)
Banda Aceh – Baitul Mal Aceh (BMA) menerima kunjungan Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Cot Kala Langsa, Prof. Dr. Iskandar Budiman, MCL beserta rombongan. Anggota Badan BMA, Dr. Abdul Rani Usman, M.Si, menyambutnya di ruang rapat BMA, pada Senin, (03/04/2023).
Kunjungan ini dalam rangka konsultasi tentang pengembangan Program Studi (Prodi) Manajemen Zakat dan Wakaf di FEBI IAIN Cot Kala Langsa.
Pada kesempatan tersebut, Prof. Iskandar menyampaikan, Prodi Manajemen Zakat dan Wakaf mulai beroperasi pada tahun 2017 dan menjadi satu-satunya yang ada di Aceh saat ini.
"Prodi ini harus tetap kita pertahankan eksistensinya," kata Iskandar. Sayangnya, saat ini mereka menghadapi kendala yang cukup serius mengingat sepinya mahasiswa peminat prodi tersebut.
Padahal menurut Iskandar, ini prodi yang menjanjikan di masa depan untuk meningkatkan sumber daya manusia dalam mengelola zakat dan wakaf. Prodi ini diharapkan juga menjadi wadah melahirkan sarjana zakat sehingga dapat memenuhi amanat qanun tentang Baitul Mal.
"Kami berharap dukungan penuh dari BMA sebagai lembaga pengelola zakat dan wakaf di Aceh dan prodi ini dapat menjadi pilot project dari BMA," pintanya.
Abdul Rani, dalam paparannya menjelaskan, BMA merupakan lembaga keistimewaan dan kekhususan Aceh, yang dalam melaksanakan tugasnya bersifat independen menjaga, memelihara, mengelola, mengembangkan zakat, infak, wakaf, harta keagamaan lainnya, serta melakukan pengawasan perwalian anak yatim.
Abdul Rani menambahkan, BMA menyambut baik kedatangan rombongan dari FEBI IAIN Cot Kala Langsa. Untuk mengatasi permasalah ini perlu adanya keseriusan kita bersama dalam melakukan promosi ke berbagai media yang ada, bahwa Prodi ini memiliki peluang kerja yang baik.
"Prodi Manajemen Zakat dan Wakaf agar lebih intensif membangun komunikasi antar lembaga, baik ke BMA maupun ke Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) agar permasalahan serupa bisa diselesaikan bersama," pungkasnya. [Sayed M. Husen]