Ratusan mahasiswa memasuki kawasan gedung DPRD DIY dalam aksi tolak RUU Ciptakerja, Kamis (13/4/2023). (Foto/Ist)
Yogyakarta- Aliansi Yogyakarta Menggugat (AYM), yang terdiri dari ratusan mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), kembali melakukan unjuk rasa di Gedung DPRD DIY pada Kamis, (13/04/2023).
Aksi ini merupakan jilid 2 setelah pada 3 April yang lalu mereka gagal bertemu dengan Ketua DPRD DIY.
Koordinator Umum Aksi (sebelumnya ditulis Koordinator Umum Forum BEM se-DIY,-red) Ali Mansur, pada kontributor juangnews com menyatakan bahwa mahasiswa menuntut pemerintah DIY untuk memberikan pendidikan gratis di wilayah ini. Ia berargumen bahwa DPRD DIY seharusnya lebih memahami dan mengerti mengenai pendidikan, karena Yogyakarta adalah tempat asalnya Bapak Pendidikan Nasional, Ki Hadjar Dewantara.
“Berbicara mengenai pendidikan, saya rasa dewan DPRD Daerah Istimewa Yogykarta lebih paham tentang pendidikan, karena Ki Hadjar Dewantara lahir disini,” ujar Ali saat menyampaikan orasinya di depan para anggotan DPRD DIY.
Ali juga mengatakan bahwa seharusnya prinsip Ki Hadjar Dewantara dapat menjadi pegangan para pemimpin di Indonesia.
“Ing Ngarso Sung Tulodho, Ing Madyo Mangun Karso, Tut wuri handayani, itu yang harus dipegang oleh pimpinan kita”, lanjut Ali.
Ketua DPRD DIY, Nuryadi, menemui mahasiswa dan menyatakan bahwa pihaknya menerima aspirasi para mahasiswa. Ia juga menegaskan tak mau jika nanti ia dianggap hierarki.
“Saya menerima aspirasi kalian, ya, ini penting jangan sampai kita di anggap hierarki”, ujar Nuryadi saat menangapi aspirasi dari para mahasiswa.
Ia juga meminta maaf dan mengklarifikasi atas ketidak hadirannya saat aksi Aliansi Yogyakarta Menggugat jidil pertama pada 3 April lalu.
“Saya tidak pernah menghindar dari pada kedatangan mahasiswa, tetapi kita sebagai orang timur, mahasiswa tidak pernah memberikan pemahaman kepada kami bahwa mau datang kepada kami,” lanjut Nuryadi.
Secara keseluruhan, unjuk rasa ini adalah bentuk protes dari mahasiswa yang memperjuangkan pendidikan gratis di DIY dan mengecam keputusan pemerintah dalam produk Undang-Undang Cipta Kerja, dan menuntut agar Pemilu tidak ditunda. [Kontributor]