Penjabat (Pj) Walikota Lhokseumawe Dr. Drs. Imran, M.Si, MA.Cd saat menghadiri Rapat Umum Pemegang Saham PT. Bank Aceh Syariah (RUPS) Tahun Buku 2022 dan RUPS Luar Biasa di Gedung Setda Aceh (Foto/Ist)
Banda Aceh - Penjabat (Pj) Walikota Lhokseumawe Dr. Drs. Imran, M.Si, MA.Cd menghadiri Rapat Umum Pemegang Saham PT. Bank Aceh Syariah (RUPS) Tahun Buku 2022 dan RUPS Luar Biasa di Gedung Setda Aceh, Banda Aceh pada Kamis, (09/03/2023) pagi.
Dalam rapat yang diselenggarakan secara tertutup itu membahas terkait berakhirnya masa jabatan dan penetapan Direktur Utama PT. Bank Aceh Syariah yang baru.
Pj Walikota Imran saat ditemui media usai rapat tersebut mengatakan rapat yang berlangsung sampai pukul 14.00 siang tersebut membahas beberapa point penting dan intinya yang pertama terkait RUPS salah satunya adalah pertanggungjawaban oleh pimpinan Bank Aceh dulunya, mulai dari Direktur Utama, Direksi termasuk Komisaris.
"Beberapa hal yang menonjol dalam rapat tersebut masalah laporan, pemberian devident, dan masalah pengelolaan Corporate Social Responsibility (CSR) dan kemudian masalah pemberian modal dari Aceh Utara," terang Imran.
Tambah Imran, dalam rapat tersebut, Lhokseumawe mengusulkan tiga hal yaitu, pertama PT. Bank Aceh harus komunikasif dengan semua pemerintah daerah kabupaten / kota di Aceh, kedua PT. Bank Aceh harus responsive terhadap isu perubahan lingkungan saat ini harus mampu bertransformasi menjadi bank yang modern dan masuk dalam ekosistem digital dan ketiga Bank Aceh masuk sistem informasi yang terintegrasi dengan organisasi maupun dengan bank lain yang ada di tingkat provinsi, Sumatera dan nasional.
Terakhir Pj Walikota menyampaikan terkait CSR yang ada di Kota Lhokseumawe jangan terkesan seperti ecek-ecek, harus terlihat nyata manfaat bagi masyarakat, terutama masyarakat yang membutuhkan.
“Jika itu CSR-nya membangun rumah, maka harus sampai pada tahap serah kunci, bukan hanya simbolis saja. Saya berharap program CSR tidak seperti Hit and Run,” ujar Pj Walikota.
Imran menambahkan, Direktur Utama yang ditetapkan pada hari ini sudah melewati banyak proses dalam waktu delapan bulan terakhir, penetapan direktur utama sudah mendapatkan persetujuan OJK, adalah Muhammad Syah.
Dengan penetapan direktur yang baru, Imran juga berharap masyarakat, pemda dan pemko juga lebih proaktif dalam memanfaatkan fasilitas yang ada pada Bank Aceh. [Iswandy]