Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PKM) Prof. Dr. Muhadjir Effendy, M.A.P saat berdialog dengan warga Gampong Matang Glumpang Dua Meunasah Dayah (Foto/Hamdani)
Bireuen - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PKM) Prof. Dr. Muhadjir Effendy, M.A.P melakukan kunjungan kerja ke Gampong Matang Glumpang Dua Meunasah Dayah, dalam rangka dialog percepatan penurunan stunting dan penghapusan kemiskinan ekstrim pada pada Sabtu, (04/03/2023).
Dalam kesempatan melakukan dialog, Muhadjir mengatakan dirinya mengapreasiasi Pemerintah Kabupaten Bireuen terkait inovasi yang telah dilakukan dalam bidang kesehatan.
"Saya senang dengan apa yang telah dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Bireuen, hal ini sesuai laporan Kadis Kesehatan terkait inovasi yang telah dilakukan," kata Muhadjir.
"Saya senang sekali dengan kemajuan yang dicapai oleh Gampong Matang Glumpang Dua Meunasah Dayah, yang merupakan salah satu gampong terbaik di Aceh dengan inovasinya," lanjutnya.
Khusus terkait masalah stunting, penting sekali mencegah, hal ini dimaksudkan, dalam rangka menyiapkan generasi Indonesia yang berkualitas.
"Kenapa penanganan stunting penting, hal ini adalah dalam rangka menyiapkan generasi yang berkualitas, karena stunting adalah gagal tumbuh. Untuk itu perlu disiapkan dengan baik supaya menjadi generasi yang hebat di masa yang akan datang," ujar Muhadjir.
"Tahun 2025 Indonesia sudah harus menjadi lebih baik, itu target pemerintah. Jadi stunting harus bisa diselesaikan," lanjutnya.
Dalam kesempatan selanjutnya, Muhadjir juga menegaskan, bahwa kehadirannya bukan hanya untuk mendengarkan laporan yang baik-baik saja. Justru dia ingin ada laporan yang tidak baik, supaya bisa dicari solusi dan dievaluasi.
"Saya tidak mau dengar laporan yang baik-baik saja, saya ingin ada laporan juga yang tidak baik, supaya nanti bisa kita evaluasi, supaya bisa dicari solusi," tegasnya.
Sebelumnya Kepala Dinas Kesehatan Bireuen dr. Irwan melaporkan bahwa terkait pembangunan jamban di Kabupaten Bireuen masih jauh dari harapan. Sedangkan terkait masalah penanganan stunting, untuk kabupaten Bireuen sudah cukup baik.
"Masalah jamban masih jauh dari harapan, sedangkan pemagangan stunting Alhamdulillah, capaiannya luar biasa," lapor dr. Irwan.
"Saat ini di Kabupaten Bireuen telah ada 630 pos yandu. Kabupaten Bireuen juga sedang giat-giatnya membangun," lanjutnya.
Sementara itu, Geuchik Gampong Matang Glumpang Dua Meunasah Dayah Rifian Nurdin, dalam laporannya mengatakan bahwa sampai saat ini untuk Gampong Matang Glumpang Dua Meunasah Dayah, angka stantingnya nol, terkait kemiskinan dianggarkan dana desa hampir 50 persen dari anggaran hampir 1 milyar.
"Anggaran dana desa untuk stanting tetap tinggi, yaitu hampir 100 juta . Saat ini, kami sudah membuat Rumah Gizi Gampong dan sudah kami laksanakan. Berdasarkan hasil Musrenbang 2022 dan APBG 2023 belum berujud dalam bentuk fisik. Kami mohon kepada bapak Menko untuk mewujudkan dalam bentuk fisik," pinta pria yang biasa disapa Toyan ini.
Toyan juga melaporkan bahwa pada masa pandemi Covid 19, gampong yang ia pimpin juga mendapat penghargaan.
"Kemudian pada masa Covid, gampong kami bisa mendapatkan penghargaan, yaitu pemberdayaan masyarakat," terang Toyan.
"Mudah-mudahan kehadiran Bapak Menteri bisa menyampaikan salam kami kepada Bapak Presiden, supaya bisa difasilitasi pertemuan dengan Bapak Presiden," pinta Toyan.
Pantauan media ini, hadir dalam kegiatan itu PJ Bupati Bireuen Aulia Sofyan, Ph.D dan perangkat SKPK terkait, para pendamping PKH dari Kementerian Sosial, serta beberapa geuchik dari desa lain.
Sementara Menko PKM Muhadjir dan rombongan, hampir dua jam berada di Gampong Matang Glumpang Dua Meunasah Dayah dari 30 menit yang dijadwalkan. Kondisi ini mengindikasikan, bahwa Muhadjir sangat antusias berdialog dengan masyarakat setempat. [Hamdani]