Pj Walikota Lhokseumawe Dr. Drs. Imran, M.Si.,MA.Cd saat menerima kunjungan kepala BKKBN Pusat (Foto/Iswandy)
Lhokseumawe - Penjabat (PJ) Walikota Lhokseumawe, Dr. Drs. Imran, M.Si., MA.Cd menerima kunjungan Kepala BKKBN Pusat, Dr dr. Hasto Wardoyo, S.POG, pada Rabu (11/01/2023) yang berlangsung di ruang kerja walikota
Dalam pertemuan dan diskusi kepala BKKBN dengan walikota serta jajarannya, Pj Walikota turut didampingi Sekretaris Daerah, T. Adnan, SE, Asisten Pemerintahan, Keistimewaan Aceh dan Kesejahteraan Rakyat, Muhammad Maxsalmina SHI, Kepala Dp3A, Salahuddin ST, Kepala Bappeda Mulyanto, kepala PUPR, Safaruddin.
Sementara Kepala BKKBN Pusat antara lain turut didampingi Direktur PKB Ahli Utama, dr. Irma ,M.Si, Kepala Bina Keluarga Balita, Fatonah, Direktur Analisis Dampak Kependudukan,. DR. Faharuddin S.St, MSi,. Direktur Akses dan Pelayanan KB, dr. Zamhir Setiawan, M.Si, Kepala BKKBN Aceh Sahidal Kastri.
Pada kesempatan itu Pj Walikota menyampaikan selamat datang kepada kepala BKKBN pusat dan rombongan di Kota Lhokseumawe.
Pj. Walikota, Imran juga menyampaikan Pemko Lhokseumawe sangat konsen dengan arahan presiden terkait dengan penurunan angka stunting, peningkatan pelaksanaan imunisasi. Dan Imran juga menyampaikan terima kasih atas kehadiran kepala BKKBN dan rombongan di Lhokseumawe.
Walikota mengatakan, intinya apa yang menjadi konsen pemerintah pusat kita sangat konsen melaksanakannya. "Kita saat ini butuh data yang valid dan terukur angka stunting karena itu perlu pengukuran untuk menentukan angka stunting," katanya.
PJ Walikota, mran mengatakan Pemko Lhokseumawe mulai melakukan langkah langkah untuk pengurangan stunting sejak Agustus 2022 sejak kehadirannya sebagai PJ Walikota pada bulan Juli dan saat itu meminta OPD terkait melakukan pendataan yang benar.
"Untuk mengurangi angka stunting, saat ini perbaikan gizi dan peningkatan pelaksanaan imunisasi Pemko Lhokseumawe terus melakukan sosialisasi kepada masyarakat, karena masyarakat kita di sini, masalah perilaku dan budayanya perlu diberikan pemahaman yang mendalam terkait dengan apa itu stunting, kekurangan gizi dan imunisasi," ujar Pj. Walikota.
Pj. Walikota mengatakan empat kecamatan yang telah dikelilinginya masih ada masyarakat yang menanyakan halal tidaknya imunisasi, "makanya untuk merubah pemahaman itu tadi kita gunakan tokoh agama dan masyarakat untuk melakukan sosialisasi kepada masyarakat," ungkapnya.
Kepala BKKBN Pusat, Hasto Wardoyo mengatakan, berdasarkan data yang dimilik BKKBN angka stunting di Kota Lhokseumawe termasuk terendah dari 23 kabupaten/ kota di Aceh dengan hanya 27,4 persen.
Di Lhokseumawe disampaikannya, saat ini ada 204 orang petugas pendamping keluarga di 68 Gampong. "Mulai tahun 2023 kepada pendamping keluarga akan diberikan insentif dalam melakukan tugasnya," ujar kepala BKKBN Pusat dalam pertemuan dan diskusi tersebut.
Disampaikan kasus stunting juga bisa terjadi dipengaruhi oleh faktor lingkungan seperti air minum dan makanan. Penempatan rumah tidak layak huni bisa juga berisiko jadi stunting. Faktor air minum tidak bagus bisa menimbulkan diare dan lainnya.
Setelah melakukan pertemuan dan diskusi dengan PJ Walikota Imran dan jajarannya, Kepala BKKBN Pusat bersama rombongan melanjutkan perjalanan ke Kabupaten Bener Meriah, karena akan melakukan pertemuan dengan tujuh kepala daerah pada Kamis, (12/01/2023,) besok, dan selanjutnya akan melanjutkan perjalanan ke Gayo Lues. [Iswandy]