Oleh: Fadhilah Aini*)
Al-Quran adalah kalam Allah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad melalui malaikat Jibril untuk dijadikan petunjuk bagi manusia. Al-Quran membimbing manusia menuju jalan kebenaran dan sebagai pedoman hidup setiap umat.
Dr H Subhan Abdullah Acim Lc MA DSA dalam tulisannya Ulumul Qur’an mengungkapkan, bahwa bagi umat Islam Al-Quran merupakan pandangan hidup atau way of life, menjadi rujukan dalam mengambil keputusan dan menambah spirit dalam segala hal.
Pentingnya Al-Quran bagi umat dapat dilihat dari semangatnya dalam membaca, memahami, dan mendalam maksud Al-Quran, sehinga dapat mengamalkan kandungannya dalam kehidupan sehari-hari. Lalu, bagaimana Al-Quran menjadi sumber ilmu pengetahuan dan teknologi?
Sejak diturunkannya Al-Quran, mulailah berangsur-angsur manusia menggunakan akalnya dalam memperluas ilmu pengetahuan. Al-Quran telah menjadi landasan dalam mengembangkan ilmu dan “mengarahkan” manusia merespon misteri alam semesta.
Seseorang bisa mendapatkan pengetahuan dengan mengamati, mendalami, menelaah, serta mengembangkan sesuatu, sehingga memperoleh hasil yang luar biasa. Spirit ini diperolehnya dari Al-Quran. Sejak itu, mulailah teknologi dikembangkan untuk mempermudah penelitian dan pengembangkan ilmu pengetahuan.
Dalam hal ini, Allah Swt memerintahkan manusia melakukan penelitian, seperti terdapat dalam Al-Quran surat Al Ghasiyah ayat 17-70, "Maka apakah mereka tidak memperhatikan unta bagaimana dia diciptakan? Dan langit, bagaimana ia ditunggikan? Dan gunung-gunung bagaimana ia ditegakkan? Dan bumi bagaimana ia dihamparkan?"
Menurut Marsta P Ningsih dalam tulisannya yang berjudul Perkembangan Iptek Menurut Al Quran, dari ayat tersebut dipahami mulai muncul di lingkungan umat Islam suatu kegiatan observasional, yang disertai dengan pengukuran.
Demikian pula, mengenai air hujan yang diturunkan, makhluk yang diciptakan, lamanya hidup manusia di muka bumi, hingga setiap rezeki telah ada ketetapannya, Al-Quran surat Al Qamar ayat 49, mengajarkan manusia melakukan pengukuran, “Sesungguhnya Kami menciptakan segala sesuatu dengan ukuran.”
Salah satu penelitian yang dilakukan ilmuan ialah, tentang perputaran tata surya yang begitu besar dengan bintang dan planet yang tersebar. Bukankah Allah menciptakan langit dengan ketinggiannya, keindahannya, keluasannya memiliki lebih dari 100 miliar galaksi, dan disetiap galaksi terdiri atas 100 miliar bintang.
Teori model atom Niels Bohr menyatakan, elektron berputar mengelilingi inti atom dengan lintasan dan orbit tertentu, yaitu lintasan planet-planet yang berputar mengelilingi matahari yang ada di dalam tata surya.
Mengenai galaksi tata surya ini, Al-Quran lebih dulu mengenalkannya dalam surah Yunus ayat 5, "Dialah yang menjadikan matahari bersinar dan bulan bercahaya dan ditetapkan-Nya manzilah-manzilah (tempat-tempat) bagi perjalanan bulan itu, supaya kamu mengetahui bilangan tahun dan perhitungan (waktu). Allah tidak menciptakan yang demikian itu melainkan dengan hak. Dia menjelaskan tanda-tanda (kebesaran-Nya) kepada orang-orang yang mengetahui."
Dengan landasan ayat tersebut pula, mulailah manusia melakukan penelitian dan pembuktian. Karena itu, Al-Quran menjadi solusi, memecahkan teka-teki alam semesta dengan benar. Ayat-ayat Al-Quran akan berlaku pararel dan seimbang, yang didorong dengan pemikiran, akal dan ilmu pengetahuan. Al-Quran pula yang telah menginspirasi pendidikan teknologi berbasis Al-Quran.
Jadi, llmu tidak lagi bersifat kontemplatif seperti yang berkembang di Yunani, melainkan memiliki ciri empiris, sehingga tersusunlah dasar-dasar sains untuk mengembangkan pengetahuan yang telah Allah titipkan.
Dalam hal ini, Allah Swt menciptakan sesuatu tidak asal buat, tetapi berdasarkan ukurannya dan tentu saja mengandung hikmah yang begitu besar, sebab Al-Quran bukanlah buku ilmu pengetahuan dan teknologi, tetapi firman Allah Swt yang berisi pedoman hidup dalam menjalankan roda kehidupan dan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Karena itu, manusia haruslah mampu berpikir dan mengambil manfaat dari tanda-tanda kekuasaan Allah yang terangkum dalam Al-Quran dan fenomena alam, sehingga mampu menjadikan Al-Quran sebagai sumber ilmu pengetahuan dan teknologi. []
*) Penulis adalah mahasiswi FKIP PPKN USK