Aceh Besar -- Hujan lebat yang melanda sebagian besar wilayah Aceh, khususnya Aceh Besar, meningkatnya potensi bencana berupa banjir dan tanah longsor. Menyikapi hal itu, Penjabat (Pj) Bupati Aceh Besar, Muhammad Iswanto, S.STP., MM, mengingatkan jajaran Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Aceh Besar dan Dinas Sosial Aceh Besar untuk meningkatkan kewaspadaan, dan mobilitas personil dan perlengkapan.
“Ini penting dilakukan, karena bencana datang tak terduga, namun kondisi alam menunjukkan gejala ke arah itu. Karenanya, instansi yang terkait langsung dengan kebencanaan untuk senantiasa meningkatkan langkah langkah mitigasi,” ujar Muhammad Iswanto, Kamis (15/12/2022).
Dikatakan, langkah langkah mitigatif itu juga mencakup institusi yang berkaitan langsung dengan ke-PU-an, dengan menyiagakan personil di jalur kabupaten, dan ikut membackup instansi di level provinsi, jika terjadi bencana longsor atau sejenisnya.
“Kita juga meminta kesiapan dan kewaspadaan kepada instansi ke-PU-an, agar bisa segera turun dan melakukan langkah taktis bila terjadi hal hal yang mengganggu kelancaran mobilitas akibat bencana pada musim hujan dan angin kencang saat ini,” kata Iswanto.
Pantauan warga di lapangan, dalam dua hari terakhir, terjadi peningkatan secara signifikan debit air Krueng Aceh. Pada beberapa lokasi, debit itu malah sudah “tumpah” ke luar tanggul normalisasi sungai dan menggenangi beberapa kawasan. Bahkan dilaporkan, ada jembatan di kawasan Kecamatan Kuta Cotgli yang terlihat mulai miring.
“Yang jelas, kondisi curah hujan ini masih terus tinggi dalam beberapa hari terakhir. Kita harus waspada, dan dalam kondisi begini, pemerintah harus hadir di tengah rakyatnya. Alhamdulillah, sejauh ini situasi masih terkendali,” tandas Iswanto.
Dia terus memantau situasi terkini di Aceh Besar, termasuk melakukan kunjungan secara personal ke kawasan rawan bencana untuk memastikan kondisi terakhir di wilayah setempat.
Sementara Kalaksa BPBD Aceh Besar, Ridwan Jamil mengatakan, akibat hujan deras itu, dua desa di Kecamatan Blang Bintang, di Desa Cot Leuot dan Teupin Batee sempat terendam banjir genangan. Untuk Desa Cot Leuot, sebanyak 16 kepala keluarga dihuni oleh 63 jiwa dan 22 diantaranya anak-anak, rumah yang ditempati terendam banjir.
Sementara jumlah rumah yang terendam banjir di Desa Teupin Batee, sebanyak 17 kepala keluarga dengan 62 jiwa dan 25 anak-anak.
"Akibat banjir tersebut, sebagian dari mereka terpaksa mengungsi ke rumah kerabat dan tetangganya," kata Ridwan. Kini kata Ridwan situasi mulai normal lagi. [Sayed M. Husen]