Aceh Singkil - Pembangunan pasar rakyat di Desa Sumber Mukti, Kecamatan Kota Baharu, Aceh Singkil sudah hampir rampung. Hal ini sesuai perkiraan hitungan tim konsultan bersama rombongan Disperindag, saat turun mengkros chek Pekerjaan Pembangunan Pasar Rakyat Tahun Anggaran 2022. Hal ini diungkapkan Agung Adami, yang merupakan Konsultan Pengawasan pembangunan, Selasa, (06/7/2022) lalu kepada wartawan.
"Terkait pembangunan pasar rakyat ini, kita sebagai pengawasan selalu menekankan, kepala rekanan, bekerja sesuai dengan spek dan volume yang ada, jika tidak sesuai mohon maaf, kita tidak ada toleransi, karena apa, kami sebagai konsultan mengawasi, bukan uang bapak - bapak yang kami awasi, melainkan pekerjaan dan volume pekerjaan dan utamakan kualitas pekerjaan," jelas Agung.
"Jadi, pekerjaan pembangunan pasar rakyat di sini, sudah sesuai baik dengan pembesian maupun yang lain, sesuai dengan gambar, RAB yang tertera digunakan, tanpa kita mengurangi satu sen pun, karena saya bilang dan tekankan selalu, jika pekerjaan masalah kepercayaan masyarakat pertama tidak ada lagi dan kedua saya tidak mau berurusan panjang, maka bekerja sesuai spek, kita masih dapat untung," lanjut Agung.
Di sisi lain, Disperindag Aceh Singkil H. Malim Dewa mengatakan, pekerjaan pembangunan pasar rakyat ini, selalu didukung dari di dinas dan pengawas, agar sesuai dengan target karena tender kegiatan pembangunan pasar rakyat ini juga terlambat, artinya kita dukung sehingga alat berat dan orang pekerja pun terus lembur.
"Pembangunan pasar rakyat seperti ini untuk Aceh Singkil, hanya dua kerena biasa pasar tradisional itu atap, tiang dan lantai, sementara pasar rakyat lengkap dinding, atap, pintu dan bertutup," jelasnya.
"Kemudian dana pembangunan pasar rakyat ini, dana perbantuan pertambahan yang harus di lobi ke pusat, memang seluruh Indonesia yang dapat 140 kabupaten dan tergantung pihak ketiganya yang mengurus," papar H. Malim Dewa.
Tambah, H. Malim Dewa, terkait dengan pembangunan pasar rakyat yang sudah 95 rampung, sementara penarikan uang muka 30 persen, itu kita sekarang mengunakan aplikasi dan 29 September 2022 masuk di Oktober 2022.
"Kalau enggak salah saya minggu pertama baru bekerja itulah baru kita susun uang mukanya dan uang mukanya itu kan harus diaplikasi kita lapor ke SPR dan ke Kementerian Keuangan dan keterlambatan itu memang keterlambatan kita dan sebenarnya kontraktor tidak ada yang salah, memang bermasalah di aplikasi," pungkasnya. [Khairi]