PKBI dan BKKBN saat melakukan kegiatan penguatan kesehatan reproduksi pada remaja (Foto/Sayed M. Husen)
Banda Aceh – Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI) Aceh yang didukung oleh Badan Koordinasi Keluarga Berencana Indonesia (BKKBN) Aceh melaksanakan kegiatan Penguatan Kesehatan Reproduksi Remaja Bersama Mitra Kerja yang diikuti peserta lintas sektor, termasuk Sekolah Luar Biasa (SLB) dan Organisasi Remaja di Training Center PKBI Aceh, Simpang Mesra, Banda Aceh, Senin (28/11/2022).
Kepala Perwakilan BKKBN Aceh Drs. Sahidal Kastri, MPd menjelaskan, kegiatan ini sangat penting bagi remaja.
“Satu perhatian kita pada masalah stunting, yang harus kita lakukan pencegahan mulai dari hulu, dari kelompok remaja. Remaja harus diberikan edukasi supaya bisa merencanakan masa depan,” ujarnya.
Menurut dia, ibarat buah jeruk, untuk mendapatkan buah yang unggul diperlukan perencanaan bibit, perawatan pohon, sehingga menghasilkan buah yang berkualitas. Hal ini sama seperti manusia, perlu membuat perencanaan yang matang.
Dokter Spesialis Gizi Klinik dan Konselor Menyusui Aceh Peduli ASI dr. Mutia Winanda, M.Gizi., Sp.GK dalam paparannya menjelaskan, remaja yang sehat memerlukan gizi yang baik, disertai makan makanan sehat.
“Remaja yang sehat sangat penting memperoleh asupan yang baik dan seimbang,” katanya.
Menurut dia, masalah stunting bisa dicegah melalui dari 1.000 hari pertama kehidupan yang merupakan golden age atau zaman keemasan. Karena itu, pada masa remaja second golden age yaitu, zaman keemasan kedua dimulai, sehingga remaja perlu mengetahui kesehatan reproduksi dan berbagai permasalahan yang sering dihadapi remaja.
Sementara itu, pemateri dari Centra Muda Putroe Phang PKBI Aceh, Rosiva Faradhita memperagakan proses reproduksi perempuan dan laki-laki melalui celemek reproduksi, agar peserta memahami proses reproduksi yang terjadi pada manusia.
“Hal ini perlu diketahui sebab terkait dengan hak kesehatan seksual dan reproduksi remaja,” ujarnya. [Sayed M. Husen]