Lhokseumawe - Penjabat (PJ) Walikota Lhokseumawe Dr. Drs. Imran, MSi, MA .Cd meminta dinas terkait untuk mempercepat melakukan langkah-langkah dan upaya pencegahan stunting di Kota Lhokseumawe.
Hal itu disampaikan PJ Walikota saat membuka kegiatan rembuk stunting tingkat Kota Lhokseumawe yang berlangsung di Aula Setdako Lhokseumawe, Selasa (01/11/2022) kemarin.
Dalam arahannya PJ Walikota juga menyampaikan bahwa Presiden Jokowi menaruh perhatian yang sangat besar pada masalah stunting, namun kendati rembuk stunting di Kota Lhokseumawe agak sedikit terlambat.
"Seharusnya sudah dilaksanakan beberapa bulan sebelumnya, maka ini harus segera dilaksanakan dengan sungguh-sungguh dalam penanganan kasus stunting di Kota Lhokseumawe," kata PJ Walikota.
Menurut PJ Walikota masalah stunting ini berbeda dengan gizi buruk dan kekurangan gizi, hal ini yang harus dipahami dari awal.
"Stunting ini adalah masa-masa emas yang harus dijaga jangan sampai terkena stunting, yaitu seribu hari masa awal kehidupan, yakni dari masa kehamilan hingga usia bayi dua tahun,” ungkapnya.
Untuk mendukung hal ini dapat dilakukan, Imran meminta kesungguhan dalam hal pendataan angka stunting di Kota Lhokseumawe.
“Angka dan data terkait stunting di Kota Lhokseumawe ini harus diperbaiki secara benar dan faktual. Di desa atau kecamatan yang ada tanda-tanda stunting karena kurang penanganan maka harus dilakukan lebih sering dari sebelumnya seperti Posyandu yang biasanya dilakukan sebulan sekali, lakukan dua kali sebulan bila perlu setiap minggu,” tegas Imran.
Imran meminta dinas terkait untuk segera mengambil kebijakan yang diperlukan untuk mendukung percepatan pencegahan dan penurunan Stunting ,dan komitmen komitmen yang telah disepakati segera ditindak lanjuti.
“Setelah rembuk stunting ini dilakukan, maka harus segera kita ambil kebijakan, baru selanjutnya kita bisa evaluasi dan bandingkan sebelum dan sesudah ini dilakukan kebijakan dengan sungguh-sungguh,” ujar Imran.
"Kita akan rumuskan lagkah-langkah dan perlibatan elemen-elemen masyarakat mulai dari keuchik, camat, unsur Pemko dan Forkopimda serta DPRK juga harus memperhatikan," lanjutnya.
Harapan Imran dengan adanya rembuk ini adalah agar-anak-anak generasi mendatang dapat menjadi generasi penerus yang semakin baik.
“saya berharap tentunya anak-anak kita kedepannya dapat menjadi generasi penerus yang semakin baik, semakin cerdas, pertumbuhannya semakin baik dan kita harap Lhokseumawe punya generasi yang lebih baik dari saya kedepannya, untuk membangun Kota Lhokseumawe,” ujar Imran.
Sementara itu, Sekretaris Dinas Kesehatan Kota Lhokseumawe Asnawi Munazir, SKM dalam laporannya menyampaikan bahwa tujuan pelaksanaan Kegiatan Rembuk Stunting Tahun 2022 adalah untuk mendeklarasikan komitmen Pemerintah Daerah Kota Lhokseumawe dan menyepakati rencana kegiatan intervensi penurunan stunting terintegrasi; dan membangun komitmen publik dalam kegiatan penurunan stunting secara terintegrasi di Kota Lhoksrumawe.
Sekretaris BKKBN Propinsi Aceh, Husni Thamrin dalam sambutannya mengatakan Aceh berada di posisi ketiga tinginya angka stunting, kota Lhokseumawe 27, 4 persen atau masih dibawah rata rata di Aceh.
"Diharapkan untuk mengurangi angka stunting perlu langkah-langkah bersama, perlu ada komitmen bersama untuk kita laksanakan bersama," pungkasnya. [Iswandy]