Bireuen - Stunting merupakan isu nasional yang menjadi fokus dalam budgeting setiap tahun. Hari ini Senin, (17/10/2022) Kecamatan Kutablang sukses selenggarakan acara rembuk stunting kecamatan.
Acara dibuka oleh Sekda Kabupaten Bireuen Ir. Ibrahim Ahhmad, M.Si diwakili Staf Ahli Bupati Mulyadi, SE. M.Si, dalam sambutannya mengatakan, bahwa Kabupaten Bireuen adalah salah satu kabupaten terbaik di Indonesia dalam melakukan penanganan stunting.
"Kabupaten Bireuen mampu menurunkan persentase kasus stunting menjadikan Kabupaten Bireuen sebagai Kabupaten Lokus Stunting," kata Mulyadi.
"Hari ini ada tiga kecamatan yang melaksanakan kegiatan Rembuk Stunting, Kecamatan Kutablang, Peudada dan Pandrah, semua kegiatan tersebut turut hadir dari perwakilan instansi pemerintah Kabupaten Bireuen.
"Kami menghimbau semua stakeholder kecamatan harus proaktif dalam hal penanganan stunting terutama camat serta Muspika, Semua keuchik beserta semua perangkat desa termasuk di dalamnya ibu-ibu PKK dan tokoh masyarakat harus aktif melibatkan diri dalam pencegahan terjadinya kasus stunting, pastinya dengan peran masing masing sesuai tupoksinya," himbau Mulyadi dalam sambutannya.
Selain Mulyadi ikut serta Muslim, M.Si Kepala Bappeda Bireuen yang menjadi salah satu narasumber utama serta perwakilan unsur P3MD yang disampaikan Cut Syarifah Husniah.
Dalam paparan materinya Muslim mengatakan Kabupaten Bireuen adalah salah satu kabupaten yang memperoleh penghargaan nasional.
"Terkait pencegahan stunting, malah Bireuen mewakili Sumatera menjadi narasumber nasional untuk pencegahan stunting," sebut Muslim yang ikut mendapat aplus dari peserta Rembuk Stunting.
Adapun desa yang jadi locus stunting tahun 2023 di Kecamatan Kutablang, yaitu Dayah Mesjid, Gelanggang Meunje, Jamboe Kajeung dan Babah Suak.
"Harus fokus dan serius terutama dalam mengalokasikan anggaran dalam APBG untuk pencegahan stunting," harap Muslim.
Sementara itu, Cut Syarifah Husniah yang menjadi narasumber perwakilan dari Pedamping Desa menyebutkan nama-nama desa yang terbesar mengalokasi anggaran dalam APBG tahun 2022 di Kecamatan Kutablang untuk pencegahan stunting.
"Peringkat pertama Gampong Pulo Nga," sebutnya, yang disambut dengan tepuk tangan meriah dari peserta setelah Keuchik Anwar Pulo Nga dengan gagah berdiri sembari angkat tangan.
"Peringkat kedua Babah Suak yang nakhoda Keuchik Edi Saputra, Blang Me Keuchik senior kutablang yaitu Keuchik Azhar, Blang Panjo Keuchik Mulyadi anak muda yang masih energik dan Cot Baroh yang dipimpin oleh Muntasir yang juga merupakan tokoh muda Kutablang," papar Cut Syarifah.
Tambah Cut Syarifah, rata rata desa tersebut lebih Rp 100 juta di tahun 2022 menganggarkan untuk pencegahan stunting.
"Kami berharap dapat dicontoh oleh desa desa yang lain mungkin di APBG TA 2023 akan ada perkembangan bagi desa lain," ungkap Cut Syarifah.
Disesi akhir acara dilakukan Penandatanganan Komitmen Bersama Rembuk Stunting Kecamatan Kutablang, adapun yang ikut menandatangi dari berbagi unsur instansi pemerintah diantaranya Sekda (Asisten), Bappeda, DPMG, BKKBN, PUPR, Dinas Pangan, Camat, Danpospol, Danposramil, Tenaga Ahli P3MD Kabupaten, Dinsos, Dinas Kesehatan, Dinas Pendidikan, Penyuluh, Satgas Stunting, PKK Kecamatan, TPPS Kabupaten, perwakilan puskesmas, Kementerian Agama, dan terakhir perwakilan desa lokus stunting. Bireuen, dan diakhiri dengan foto bersama. [Mukhlis]