Lhokseumawe - Di hadapan ratusan wisudawan dan wisudawati dari Jurusan Tata Niaga, Jurusan Teknik Informatika Komputer, Jurusan Teknik Sipil pada sesi II Sidang Terbuka dalam Rangka Wisuda Program Sarjana Terapan dan Program Diploa Tiga Angkatan XXXIII tahun 2022, Sabtu, (22/10/2022), Direktur PNL Ir. Rizal Syahyadi, ST.,M.Eng.Sc mengatakan bahwa pendidikan di politeknik bukan lagi pendidikan kelas dua.
"Politeknik sebagai pendidikan vokasi di Indonesia bukan lagi pendidikan kelas dua, kita juga punya kesempatan yang sama dengan kampus di universitas atau akademik," kata pria lulusan magister di universitas Malaysia ini.
Rizal Syahyadi yang biasa disapa Didi juga mengatakan bahwa kompetensi lulusan PNL juga sangat diminati.
"Kompetensi lulusan juga sangat tinggi di PNL, kalau di industri yang ditanya adalah lulusan politeknik. Kultur industri sudah diterapkan di kampus vokasi. Di PNL dalam kegiatan akademik, pada hari-hari tertentu anak-anak ada yang memakai baju bebas dan baju praktek," terang Didi.
Didi mengingatkan wisudawan dan wisudawati untuk selalu berbakti kepada orangtua, juga mengingat jasa orangtua.
"Saya tak mau usai wisuda selfienya bukan dengan orangtua, tapi malah selfie dengan boy friend atau bestie. Peluk lah mereka, orangtua yang telah lelah dan bersusah payah dalam membesarkan Anda. Untuk mencari kesuksesan, ciumlah tangan kedua orangtua. Saya tidak mau mendengar lulusan anak PNL menjadi anak durhaka," ingat Didi.
"Saya berharap 20 atau 30 tahun ke depan, wisudawan dan wisudawati dapat berdiri di panggung ini untuk mewisuda orang lain," lanjutnya.
Didi juga mengatakan, selama kepemimpinannya sudah banyak hal yang dicapai oleh PNL. Baik prestasi Nasional maupun internasional.
"Selama saya memimpin banyak hal yang sudah dicapai, selama 3 tahun ini kita telah dapat mempertahan webometric kampus vokasi urutan nomor 2 di Indonesia. Banyak prestasi yang telah kita raih. Banyak prodi yang terus bertambah, yang fenomenal adalah lahirnya prodi S2 terapan," ungkap Didi.
Didi juga mengatakan bahwa beberapa waktu lalu, PNL mendapat hibah tanah dari pemerintah untuk pengembangan kampus. Juga prestasi-prestasi lain.
"Berkat kerjasama dan usaha bersama, kita diberikan hadiah oleh pemerintah, yakni diberikan tanah untuk perluasan kampus kita. Kita juga telah meningkatkan kualitas dan kuantitas akademik. Dosen yang terus bertambah, baik yang S2 maupun S3. Kita juga telah melahirkan UPZ," ujar Didi.
Menurut Didi, PNL merupakan satu-satunya kampus di Aceh yang memeberikan surat keterangan kompetensi pendamping ijazah. Waktu wisuda yang diberikan ijazah asli.
Kemudian di ijazah juga akan diberikan PIN Ijazah Nasional, sudah dicek 100 persen benar sesuai dengan pangkalan data PDDikti.
"Insya Allah ijazah ini menjadi kenang-keangan, tingkatkan soft skill dan hard skill. Kalau ingin bersaing di tingkat internasional, maka belajarlah bahasa asing. Tuntutan agama bahwa, tuntuntlah ilmu sampai ke liang lahat," ingatnya.
Terakhir Didi dalam pidatonya di hadapan orangtua mahasiswa dan tamu undangan, bahwa status gedung Auditorium PNL tempat berlangsungnya kegiatan wisuda bukanlah asset PNL
"Gedung ini bukan asset kami, tapi gedung Pemerintah Aceh. Kami sudah berusaha untuk memperbaiki, supaya representatif, tapi assetnya belum diberikan kepada kami," pungkas Didi. [Hamdani]