Pengantar Penulis: Tulisan ini bukanlah karya jurnalistik, untuk itu, ia keluar dari aturan 5W + 1H yang menjadi rumus berita. Tulisan ini hanya sudut pandang dari seorang penikmat budaya Aceh, karena saat ini saya mengampu Mata Kuliah Etika dan Kebudayaan Aceh, selain Mata Kuliah pokok saya Pengantar Manajemen. Selain itu, saya adalah Anggota Dewan Kesenian Aceh (DKA) Kabupaten Bireuen. Demikian.
Ada yang berbeda di kampungku dan kampung tetanggaku pada pasca panen di sawah (luah blang-Bhs Aceh) tahun ini, yakni banyaknya anak-anak, remaja dan pria paruh baya yang bermain layangan.
Bahkan kabarnya di kampung sebelah, sampai diadakan tunang layangan, yakni semacam lomba bermain layangan.
Pemandangan ini nyaris hilang dalam beberapa tahun terakhir, bahkan mungkin sudah puluhan tahun lalu pasca panen tak lagi diramaikan dengan permainan layangan yang menjadi ciri khas masyarakat Aceh pedesaan dan pinggiran kota.
Budaya bermain layangan pasca panen nyaris digerus masa dan dilindas zaman, sampai tahun ini permainan khas pasca panen sawah itu muncul lagi, dan dimainkan secara masif nyaris diserata kampung dan serata tempat.
Tentu ini sangat menggembirakan, ada kerinduan terhadap masa lalu yang tersaji kembali di hadapan mata, walau dalam dimensi yang berbeda. Tapi setidaknya aroma masa lalu bisa terasa hadir kembali.
Ada nilai positif yang kembali muncul dengan hadirnya permainan layangan ini, yakni terbangunnya kebersamaan, sikap interaktif dan kooperatif antar masyarakat, serta nilai-nilai kekompakan yang muncul, seperti saat ada layangan putus, mereka akan kompak mengejar bersama layangan yang terbawa angin itu.
Satu hal lagi yang positif, dengan adanya permainan layangan ini, anak-anak yang sibuk merengek minta HP orangtuanya, bisa terlupa sejenak dengan "setan gepeng" itu, karena sudah asik dengan layangan.
Buat remaja dan pria paruh baya, juga bernilai positif, paling tidak lupa sejenak dengan permainan judi online (walau tak semua pengguna HP sibuk dengan judi online itu).
Mudah-mudahan pasca panen raya sawah tahun depan, permainan layangan akan kembali booming seperti tahun ini. Walau aku tak hobby permainan layangan itu semenjak kecil, tapi aku gembira melihat mereka para pecinta layangan sibuk menaikkan layang-layang mereka. Aku menikmatinya dengan rasa takjub, penuh syukur. Begitulah. [Hamdani]
