Langsa - Tim Dosen dari Universitas Samudra (Unsam) Langsa memberikan pelatihan budidaya ikan lele dengan menggunakan sistem bioflok untuk Unit Kegiatan Mahasiswa Samudra Entrepreneurship (UKM SES) Kamis, (08/09/2022).
Melalui program Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Tim Dosen Unsam yang diketuai oleh Ary Kiswanto Kenedi, S.Pd., M. Pd dan didampingi oleh Dr. Rita Synthia, S.T., MM mengadakan “Pelatihan Budidaya Ikan Lele dengan Sistem Bioflok kepada UKM SES Unsam, yang dilaksanakan pada Rabu, (07/09/2022) kemarin.
Dalam pelatihan tersebut Ary Kiswanto Kenedi mengatakan, bahwa, mahasiswa merupakan aset negara di masa depan. Untuk itu pembinaan kewirausahaan penting.
"Oleh karena itu, pembinaan kewirausahaan bagi mahasiswa penting dilakukan untuk mengembangkan keterampilan kewirausahaan sesuai dengan keinginan dan kemampuannya,” tuturnya.
Harapannya dengan diadakannya pelatihan ini mahasiswa dapat dengan mudah mengimplementasikan serta mengembangkan budidaya ikan lele melalui sistem bioflok secara lebih luas, sehingga dapat meningkatkan ketahanan pangan dan meningkatkan ekonomi masyarakat.
Sementara itu, Rita Synthia sebagai pendamping juga menambahkan bahwa mahasiswa harus bisa masuk berpartisipasi dan mengembangkan ilmunya ke masyarakat. Selain itu.
"Mahasiswa dapat menuangkan ide-ide kreatif untuk bisa dimanfaatkan oleh dirinya sendiri maupun orang lain sehingga dapat menciptakan perubahan yang lebih bermanfaat," ujarnya.
Para mahasiswa yang ikut Pelatihan Budidaya Ikan Lele dengan Sistem Bioflok sangat antusias dalam mengikuti keberlangsungan acara. Mulai dari merakit kolam bioflok bersama- sama, mengisi air kolam dan memahami sistem kinerja bioflok tersebut.
Di akhir acara mahasiswa bersama dengan Ary Kiswanto Kenedi beramai-ramai melepaskan bibit ikan lele tersebut ke dalam kolam bioflok.
“Budidaya ikan air tawar khususnya ikan lele merupakan prospek usaha yang menjanjikan terlebih lagi didukung dengan sistem baru yang lebih efesien contohnya sistem bioflok. Budidaya ikan menggunakan sistem bioflok terbilang lebih praktis dan mudah diaplikasikan di lahan terbatas dan padat tebar benih yang tinggi,” ujar Ary Kiswanto. [Roby Sinaga]