Di Lokasi Pasantren Batu Korong Babussalam dan di Makam Abuya Syekh H.Baihaqi Jamaah Berdoa (Foto/Khairi)
Aceh Singkil - Peringatan Haul Ke- 7 Abuya Syekh H.Baihaqi, atau akrab di kenal beliau Abuya Batu Korong yang merupakan seorang ulama Aceh Singkil, Abuya merupakan pendiri Pasantren Dayah Babussalam dan Guru Mursid Tarikat, Beralamat Batu Korong, Desa Lipat Kajang, Kecamatan Simpang Kanan, Aceh Singkil. Kegiatan tersebut diperingati secara antusias oleh masyarakat setempat pada Minggu, (14/08/2022).
Pantauan media ini, peringatan haul ke- 7 Abuya Batu Korong, mengundang antusiasme masyarakat yang cukup tinggi, bukan hanya jamaah alumni pasantren, jamaah tarekat suluk, bahkan berbagai daerah selain Aceh Singkil, turut hadir dalam kegiatan itu.
Hal ini terlihat di lokasi Pesantren Batu Korong yang dipenuhi pengunjung jamaah, hingga ke sudut kawasan pesantren.
Ketua Alumni Pondok Pasantren Babussalam, Muhammad Yazid M.Ag menyampaikan, peringatan haul ke 7 Abuya Guru ini, sangat penting untuk dilaksanakan.
"Karena, selain kita memanjatkan doa kepada almarhum Abuya, tentunya, kita juga mendapatkan pahala dengan bacaan Alquran, serta mendapatkan pelajaran dari kedatangan kita yang hadir, begitulah kalau Allah,SWT memuliakan Guru Abuya kita, sehingga cukup luar biasa antusias jamaah untuk memanjatkan doa," jelas Yazid.
Lanjut Yazid, kehadiran jamaah di sini, selain untuk menggelar doa, juga untuk bersilaturahim antar sesama alumni, baik alumni pondok pesantren maupun seluruh jamaah suluk atau masyarakat lainnya, yang senantiasa dilaksanakan di Dayah Babussalam.
"Jujur saya terharu melihat antusiasme masyarakat menghadiri haul Abuya kita ini, tentunya membuktikan bahwa masyarakat cinta kepada ulamanya dan masyarakat merasa kehilangan sosok Abuya," terang Muhammad Yazid.
Menurut Muhammad Yazid, kegiatan Haul Abuya merupakan kegiatan tahunan yang dilaksanakan setiap tahun di Pondok Pesantren Babussalam Batu Korong, Aceh Singkil.
Dalam kesempatan itu, Muhammad Yazid memaparkan tentang kisah hidup Abuya, yang menurutnya, Abuya tidak pernah mengenyam perguruan tinggi, tetapi bercita-tinggi dan berhasil mendirikan perguruan tinggi.
"Abuya, bahkan rela memberikan tanahnya untuk kepentingan pendidikan. Berdirinya SMP dan SMA Simpang Kanan, pesantren perbatasan Safinatussalamah dan STAISAR, ini merupakan buah kerja keras Abuya bersama tokoh lainnya di bidang pendidikan," ungkap Muhammad Yazid.
Muhammad Yazid menuturkan, salah satu prinsip hidup yang dipegang Abuya adalah menahan diri untuk kepentingan diri sendiri di atas kepentingan ummat.
"Barangkali karena prinsip itu pula Abuya tak segan memberikan tanahnya untuk kepentingan agama," pungkas Muhammad Yazid. [Khairi]