Dandim 0103/Aut Letkol Inf. Hendrasari Nurhono, S.I.P.,M.I.P didampingi Ketua Persit Kartika Chandra Kirana Cabang XX Dim 0103 Dina Hs Nurhono saat kunjung Kantor Persit (Foto/M. Jafar Peunteut)
Lhokseumawe - Komandan Kodim 0103/Aut Letkol Inf Hendrasari Nurhono S.I.P., M.I.P., didampingi Ketua Persit Kartika Chandra Kirana Cabang XX Dim 0103 Dina HS Nurhono melakukan peninjauan kegiatan yang dilaksanakan di Kantor Persit Cab XX Senin (18/07/2022).
Dalam kesempatan itu Dandim menyampaikan bahwa
Persit KCK Cab XX Dim 0103, harus berperan penting dalam menghadapi penderita stunting, khususnya di wilayah Kodim 0103/Aut, dengan melaksanakan sosialisasi, hingga edukasi pentingnya pemenuhan gizi bagi anak.
Dandim menambahkan, pihaknya bakal menginstruksikan seluruh personelnya untuk terus berkolaborasi dengan pihak terkait dalam upaya mengurangi angka penderita stunting.
Dikesemtan yang sama Ketua Persit KCK Cab XX Dim 0103 Dina HS Nurhono juga menyampaikan bahwa sebagai bentuk kepedulian terhadap pemenuhan gizi dan nutrisi bagi balita. Persatuan Istri Tentara (Persit) Kartika Chandra Kirana (KCK) Cabang XX, mengajak semua Ibu Ibu Persit untuk melawan stunting.
Dijelaskannya, bahwa Stunting selain pertumbuhan yang terhambat, juga dapat dikaitkan dengan perkembangan otak yang tidak maksimal yang menyebabkan kemampuan mental dan belajar yang kurang serta prestasi sekolah yang buruk sehingga stunting merupakan hal penting untuk dicegah.
“Jangan biarkan masa depan anak bangsa terancam hanya karena Stunting, oleh karenanya mari kita saling berpegangan tangan melakukan aksi nyata untuk mencegah dan menanggulangi Stunting agar anak kita khususnya Ibu Ibu Persit yang berada di Jajaran Kodim 0103/Aut bisa tumbuh sehat dan berprestasi. Untuk itu peran serta pengawasan mengenai pentingnya gizi harus dimulai dari lingkup keluarga,” jelas Dina HS Nurhono.
Lanjutnya, Stunting adalah masalah gizi kronis yang disebabkan oleh asupan gizi yang kurang dalam waktu lama, umumnya karena asupan makan yang tidak sesuai kebutuhan gizi. Stunting terjadi mulai dari dalam kandungan dan baru terlihat saat anak berusia 2 tahun.
Ditambahkannya, pencegahan terjadinya Stunting bisa dimulai dari memperkuat pertahanan keluarga. Periode rawan terjadinya stunting terjadi saat ibu-ibu hamil dan anak-anak yang baru berusia dua tahun.
Oleh sebab itu, ia meminta kepada seluruh keluarga besar Persit agar selalu memperhatikan gizi,” ajak Dina HS Nurhono. [M. Jafar Peunteut]