Kapolres Lhokseumawe AKBP. Eko Hartanto, S.I.K.,M.H saat upacara pemberian penghargaan di Lapangan Satya Harprabu Polres Lhokseumawe, Senin, (30/05/2022) (Foto/M. Jafar Peunteut)
Lhokseumawe - Hujan lebat disertai angin kencang melanda kawasan Aceh. Akibatnya, puluhan pohon dilaporkan tumbang dan atap rumah warga mengalami kerusakan parah.
Menyikapi hal tersebut, Kapolres Lhokseumawe AKBP Eko Hartanto, S.I.K, M.H memerintahkan kepada personil agar mengingatkan warga untuk selalu waspada dan peka terhadap kondisi cuaca ekstrim yang terjadi saat ini.
"Dalam dua hari ini kondisi cuaca di Aceh secara umum sangat ekstrim. Masyarakat harus waspada terhadap berbagai kemungkinan yang bisa saja terjadi," imbau Eko Hartanto, di sela upacara pemberian penghargaan kepada personil Lantas di Lapangan Satya Haprabu Polres Lhokseumawe, Senin, (30/05/2022).
Oleh karena itu, lanjut Kapolres, masyarakat diharapkan terus waspada dan mengantisipasi kemungkinan buruk seperti bencana alam, pohon tumbang, dan hal lainnya.
Pria nomor satu di jajaran Polres Lhokseumawe ini pun menegaskan kepada seluruh masyarakat, nelayan, serta pengendara yang melintas di jalanan agar selalu mewaspadai dampak dari cuaca ekstrim tersebut.
“Kami minta kepada seluruh masyarakat, apalagi di lokasi rawan bencana alam, agar meningkatkan kewaspadaan terhadap dampak lanjutan dari cuaca ekstrim ini guna mencegah risiko adanya korban jiwa maupun kerusakan materil yang cukup besar,” tegas Kapolres.
Berdasarkan Data Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Aceh, cuaca ekstrim disebabkan adanya tekanan rendah Teluk Benggala dan masa udara dari barat menuju timur di garis ekuator. Ditambah lagi wilayah ujung barat Indonesia sedang memasuki musim angin barat.
Di musim angin barat, kecepatan angin lebih tinggi dari pada musim angin timur, sehingga kolaborasi antara angin Barat, tekanan rendah di Teluk Benggala dan pergerakan masa udara yang tinggi membentuk awan konvektif--penyebab hujan ekstrim, angin kencang, serta kilat dan petir. [M. Jafar Peunteut]