Bireuen -Pasar Induk Kota Juang yang bertempatan di Gampong Cureh merupakan salah satu pasar yang bersebelahan dengan Gampong Pulo Ara. Jam aktif pasar ini disekitar pukul 04.00 WIB pagi sampai 15.00 WIB sore.
Diduga dikarenakan jam aktif pasar hanya sampai batas waktu ini, kemudian pasar berangsur sepi, lalu mendorong orang orang yang tidak bertanggung jawab untuk membuang sampah di sekitar pasar tepatnya di samping irigasi.
Hal ini berdasarkan pengamatan media ini Senin, (30/05/2022) dan juga berdasarkan keluhahan warga sekitar lokasi pasar.
‘Sampah-sampah ini kerap kali menjadi keluhan warga sekitar,” kata salah seorang warga Pulo Ara yang tinggal di dekat pasar Sarbani (46) kepada media ini.
Selanjutnya Sarbani menceritakan, bahwa biasanya orang-orang menumpuk sampah di sana ketika sore dan malam hari.
“Kami sudah beberapa kali menegur orang yang membuang sampah, bahkan membuat pamplet dilarang buang sampah di sana. Namun hal ini tidak efektif, dua hari berikutnya hal serupa terjadi lagi,” keluh Sarbani.
Pasalnya lanjut Sarbani, yang membuat jengkel sampah berupa pempers bayi lebih dominan di sana sehingga menimbulkan bau tak sedap.
“Gara- gara ini warga jadi malas keluar karna tak kuat menahan bau busuk,” terangnya.
Sarbani juga menyampaikan harapannya semoga kedepan pemerintah Kabupaten Bireuen, khususnya dinas terkait bisa memperhatikan masalah sampah ini.
Hal senada juga diungkapkan Sargasi (46) selaku salah satu pedagang di pasar Induk Kota Juang, pria ini mengatakan bahwa para pedagang di sana sangat terganggu dengan sampah yang berserakan dan bau.
“Kami sangat terganggu karna sampah ini selalu ada disini meskipun sudah kami coba cegah, terkadang ada pelanggan yang malas untuk singgah karena menganggap dagangan kami jorok,” keluhnya.
"Besar harapan kami agar pemerintah dapat menanggulani ini setidaknya back sampah ditempatkan di tempat yang agak jauh dengan daerah kami berdagang," pungkas Sargasi. [Nurrainnah]
