Anggota DPR-RI Dek Fad (pakai baju batik)Kunjungi Makam Habib Bugak, didampingi Dr. Hilmy Bakar (kanan) (Foto/Ist)
Bireuen - Anggota DPR RI Fraksi Gerindra, Fadhlullah, SE atau yang sering disapa Dek Fad bersama Ir. Alimin Abdullah dari fraksi PAN pada Selasa, (22/11/2021) mengunjungi Makam Habib Bugak yang terletak di Pante Sidom, Kemukiman Bugak, Kecamatan Jangka Kabupaten Bireuen.
Informasi yang disampaikan Staf Ahli Dek Fad Ramadhana pada media ini menyebutkan, ketibaan rombongan sekitar jam 07.00 pagi disambut oleh juru jaga makam Sayed Muzakir Al-Habsyi yang juga keturunan ke 7 Habib Bugak.
"Kunjungan dimaksudkan untuk menziarahi makam Habib Abdurrahman bin Alwi Al-Habsyi yang juga dikenal dengan Habib Bugak Aceh. Di Mekkah beliau menggunakan laqab atau gelar sebagai Al-Hajj Habib Bin Buja' Asyi Al-Jawi," kata pria yang lebih dikenal dengan Dona Paru ini.
Kata Dona, pada kesempatan ini ikut hadir Dr. Hilmy Bakar Almascaty yang telah meneliti Sejarah Habib Abdurrahman sejak tahun 2007.
"Dr. Hlmy pada tahun 2009 berangkat ke Mekkah untuk menemui pengelola waqaf Habib Bugak Mekkah yang nilai asetnya kini mencapai 25 Trilyun Rupiah," tutur Dona.
Sementara itu Ir. Alimin yang merupakan Anggota DPR RI Dapil Lampung pada media ini mengatakan, telah lama mendengar tentang Habib Bugak di Mekkah.
"Pada tahun 1986 ketika saya mengantar ibunda berhaji, saya sudah mendengar tentang Habib Bugak di Mekkah," kata Alimin.
Sejak saat itu Alimin sangat berkeinginan mengetahui sejarah tentang Habib Bugak.
"Alhamdulillah baru terkabul hari ini," serunya dengan bahagia.
Pada kesempatan ziarah ini, kedua anggota DPR-RI itu mengaku sangat mengagumi amal yang telah dilaksanakan sang Habib. Dengan keikhlasan Habib Bugak telah mewakafkan hartanya di jalan Allah untuk masyarakat Aceh hingga kiamat.
Diketahui sekarang Waqaf Habib Bugak telah berkembang pesat dari sebuah bangunan dua tingkat menjadi hotel berbintang di sekitar Masjidil Haram Mekkah.
Untuk menghargai jasa Habib Bugak, Pemerintah melalui TNI telah membangun makam Habib pada tahun 2018. Pada tahun 2022 ini juga Pemerintah Kabupaten Bireuen dan Provinsi Aceh akan melanjutkan pembangunan makam Habib Bugak. Direncanakan akan dibangun jalan tembus yang menghubungkan Masjid Jamik Bugak dengan Makam Habib Bugak dengan anggaran sekitar Rp 20 Milyar.
Fadhlullah mengharapkan agar dana Otsus yang melimpah di Aceh dapat dianggarkan untuk merenovasi makam para tokoh sejarah Aceh. Karena Sejarah Aceh sangat penting sebagai tonggak berdirinya Republik Indonesia. Sumbangan Aceh sangat besar kepada kemerdekaan bangsa Indonesia.
"Sejarah adalah jati diri sebuah bangsa. Bangsa yang tidak mengenal sejarahnya tidak akan pernah mencapai kemajuan peradaban," kata Dek Fad.
Juru jaga dan juga keluarga berharap kunjungan bersejarah kedua anggota DPR-RI diharapkan akan menjadi pemicu untuk kepedulian masyarakat, khususnya Aceh untuk peduli kepada makam Habib Bugak.
Sementara Dr. Hilmy sebagai peneliti berharap agar Pemerintah Aceh mengalokasikan dana khusus untuk penelitian sejarah agar generasi muda berminat dan sangat bermanfaat untuk kemajuan peradaban. [Hamdani]