Banda Aceh - Munzir Mustafa yang merupakan pelatih balap sepeda Ikatan Sepeda Sport Indonesia (ISSI) Kabupaten Bireuen menyesalkan pemakaian pemain bayaran di ajang Pra Pora oleh beberapa kabupaten di Aceh. Hal ini diungkapkan Munzir pada juangnews.com Rabu, (20/10/2021).
"Saya menyesalkan kurangnya empati Pengprov ISSI Aceh terhadap masih saja membenarkan datangnya atlit bayaran yang dilakukan oleh beberapa daerah," kata Munzir.
"Sedangkan ini merupakan ajang daerah yang seharusnya kita berfokus kepada pembinaan putra putri kita dengan maksimal dan tidak mesti mencari yang instant," lanjutnya.
Menurut Munzir, kalau kita punya rasa percaya diri, banyak potensi anak-anak Aceh yang bisa dibina. Bukan malah membayar atlit dari luar Provinsi Aceh.
"Kalau kita percaya diri banyak anak-anak Aceh yang punya potensi tidak kalah dengan yang dari Purbolinggo," sindir Munzir bernada kesal.
Informasi lain yang disampaikan Munzir pada media ini, dalam ajang Pra Pora Balap Sepeda, atlet Balap Sepeda Bireuen atas nama Keyla Meutia meraih medali perak.
"Kayla Meutia berhasil meraih perak, ia merupakan anak dari pasangan Pak Arjuna dan Ibu Tintin Suminar yang bertugas di Kodim 0111 Bireuen. Saat ini berdomisili di BTN Kupula Indah Bireuen. Saat ini Keyla masih bersekolah di SMP Negeri 1 Bireuen," rinci Munzir.
"Keyla mendapatkan medali perak di kelas individual road race putri hari ini pada ajang Pra Pora di Kota Banda Aceh. Di rute Jalan Banda Aceh - Meulaboh. Sementara medali emas diraih oleh atlet dari Kota Sabang, sedangkan medali perunggu diraih oleh Aceh Besar," pungkasnya. [Hamdani]