Nurul Akmal di rumahnya di Aceh Utara, memperlihatkan medali hasil prestasi yang ia raih (Foto/M. Jafar Peunteut)
Aceh Utara - Kemunculan nama atlet angkat berat wanita Nurul Akmal dalam pertandingan tingkat daerah, nasional hingga internasional menjadi daya tarik tersendiri.
Menjalani hidup sehari - hari dari keluarga kurang mampu meskipun menetap di kawasan eksploitasi raksasa "Ladang Gas" Aceh Utara rakyat hanya jadi penonton budiman.
Kawasan "Petro Dollar" hanya istilah isapan jempol yang selalu didengung bagi masyarakat di luar Aceh seolah-olah rakyat Aceh menikmati dampak perasan hasil alam yang terus terkuras.
Kepulangan atlet perempuan angkat berat dari negeri bersyariat Provinsi Aceh, Sabtu malam (17/10/21) menjadi informasi hangat masyarakat setempat.
Prestasi terakhir Nurul Akmal warga Serba Jaman, Kecamatan Tanah Luas, Aceh Utara meraih mendali emas di PON Papua. Sebelumnya ia meraih prestasi urutan 5 angkat berat Sea Games Tokyo Japan.
Penampilannya di arena PON Papua mendapat sambutan tersendiri dari penonton warga Papua yang selalu memadati tribun. Sejumlah penonton slalu meminta foto dan selfi bersama sambil berkata "Kita Sama Sama Dari Ujung Ke Ujung," seru mereka.
Nurul panggilan sapaan akrab wanita ini, mengaku akan terus berjuang meningkatkan prestasinya, meskipun dilalui dengan segala kendala dan keterbatasannya. Berkat doa, motivasi orangtua, keluarga, sahabat dan masyarakat.
"Saya akan konsisten meningkatkan prestasi ke kancah dunia internasional,"ungkapnya.
"Insya Allah, sumbangsih pemikiran secara moral atau moril untuk kampung halaman dan Aceh khususnya terus dilakukan terutama memajukan bibit bibit olah raga," lanjutnya.
Selama dua hari berada di kampung halaman, Nurul disambut dengan antusias dan ditepung tawari. Ia juga ikut kenduri bersama keluarga besar dalam rangka memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW.
Selain dengan keluarga juga warga setempat. Isak tangis tiada terbendung karena dapat berkumpul kembali dengan keluarga. Demi konsentrasi persiapan latihan, selama ini Nurul diperbolehkan pulang hanya 2 tahun sekali.
Selanjutnya ia akan mengikuti persiapan pertandingan angkat berat tingkat dunia di Uzbeckistan mewakili negara Indonesia. Sukses terus Nurul dan tetap semangat. [M. Jafar Peunteut]